Pengaruh Pemberian Minyak Biji Kelor (Moringa oleifera) terhadap Ekspresi TGF-β (Transforming Growth Factor β ) dan Jumlah Sel Fibroblas pada Terapi Luka Insisi Hewan Model Tikus Putih (Rattus norvegicus)

Main Author: Firoentina, Gabriela Hendra
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/161410/1/Gabriela%20Hendra%20Firoentina.pdf
http://repository.ub.ac.id/161410/
Daftar Isi:
  • Luka insisi adalah rusaknya atau hilangnya kesatuan jaringan atau sebagian komponen jaringan karena teriris oleh benda tajam. Minyak biji kelor memiliki kandungan flavonoid yang berkemampuan sebagai anti-inflamasi, antioksidan dan antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian minyak biji kelor (Moringa oleifera) terhadap peningkatan ekspresi TGF-β (Transforming Growth Factor β) dan jumlah sel fibroblas. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Hewan model yang digunakan adalah tikus putih strain wistar jantan umur 8-12 minggu, berat badan 150-250 gram yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif (sehat), kontrol positif, kelompok perlakuan terapi minyak biji kelor dengan konsentrasi bertingkat 50%, 75%, dan 100% pada daerah luka insisi. Terapi diberikan sehari dua kali selama 7 hari dan tikus dieuthanasi pada hari ke-8. Ekspresi TGF-β diamati dengan metode Imunohistokimia dan jumlah fibroblas diamati dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin. Analisa data dilakukan secara kuantitatif dengan One Way ANOVA dan uji lanjutan Tukey (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian terapi minyak biji kelor secara signifikan dapat meningkatkan jumlah sel fibroblas dan ekspresi TGF-β dengan dosis efektif sebesar 75%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pemberian minyak biji kelor dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk penyembuhan luka insisi