Potensi Ekstrak Etanol Tanaman Pegagan (Centella asiatica) Terhadap Ekspresi SOD dan NRF-2 dengan Metode Immunohistokimia Pada Jaringan Testis Tikus Putih (Rattus norvegicus) Usia Tua

Main Author: Putra, Grahadenata Hana
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/161408/1/Grahadenata%20Hana%20Putra.pdf
http://repository.ub.ac.id/161408/
Daftar Isi:
  • Proses penuaan yang alami diakibatkan karena usia mahkluk hidup yang bertambah. Penuaan terjadi karena proses fisiologis setiap mahkluk hidup yang dimulai sejak lahir. Proses fisiologis tersebut mengakibatkan penurunan fungsi dari mitokondria dan menurunkan biogenesis dari mitokondria. Kondisi tersebut menyababkan terakumulasinya ROS, dan merangsang aktivasi Nrf2 (Nuclear erythroid-related factor-2). Ekstrak etanol tanaman pegagan Centella asiatica mengandung senyawa flavonoid yang berfungsi untuk mempercepat aktivasi Nrf2 dan menekan produksi dari ROS dengan memproduksi SOD (Superoxyde dismutase). Penelitian ini menggunakan tikus (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague dawley (SD) berusia 2 tahun dengan berat badan sekitar 300 gram yang dibagi menjadi empat kelompok, yaitu : kelompok kontrol positif, kelompok yang diberi ekstrak etanol Centella asiatica sebanyak 1 ml dengan dosis 100 mg/kg BB, kelompok yang diberi ekstrak etanol Centella asiatica sebanyak 1 ml dengan dosis 200 mg/kg BB, dan kelompok yang diberi ekstrak etanol Centella asiatica sebanyak 1 ml dengan dosis 300 mg/kg BB. Parameter yang diamati adalah ekspresi SOD dan Nrf2 melalui pewarnaan Imunohistokimia (IHK) data ekspresi dianalisis secara statistik dengan one-way ANOVA, α=0,05. Didapatkan bahwa terjadi peningkatan ekspresi Nrf2 dan SOD setelah pemberian ekstrak etanol tanaman pegagan. Dosis terbaik yang didapatkan untuk meningkatkan ekspresi SOD dan NRF2 adalah pada dosis 200mg/Kg BB.