Terapi Salep Ekstrak Kulit Pisang Raja (Musa paradisiaca var. sapientum) Pada Tikus Putih (Rattus novergicus) Model Luka Insisi Yang Diinfeksi Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) Dilihat Dari Ekspresi TNF-α Dan Kerapatan Kolagen
Main Author: | Madjid, Safa Aisyah Achmad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/161392/1/Safa%20Aisyah%20Achmad%20Madjid.pdf http://repository.ub.ac.id/161392/ |
Daftar Isi:
- Luka insisi merupakan jenis luka terbuka sehingga rentan terinfeksi bakteri Staphylococcus aureus. Selama ini perawatan terhadap luka menggunakan antiseptik maupun antibiotik yang dapat menimbulkan dampak negatif maupun multidrug resistant, sehingga dikembangkan pengobatan herbal seperti kulit pisang raja. Kulit pisang raja memiliki kandungan yang berperan dalam penyembuhan luka yakni tanin, alkaloid, saponin, dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek terapi salep ekstrak kulit pisang raja pada hewan model luka insisi yang diinfeksi MRSA terhadap ekspresi TNF-α dan kerapatan kolagen. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan hewan coba tikus putih (Rattus novergicus) strain wistar jantan berat 150-180 g berumur 8 minggu yang diaklimatisasi selama tujuh hari. Terdapat lima kelompok yaitu K1 kontrol positif (diinsisi, diinfeksi MRSA), K2 kontrol negatif (tidak diinsisi, tidak diinfeksi MRSA), dan kelompok yang dinsisi, diinfeksi MRSA 105 CFU/ml dan diterapi salep ekstrak kulit pisang raja dosis bertingkat yaitu K3 (10%), K4 (20%), dan K5 (30%). Parameter yang diukur adalah skoring kerapatan kolagen secara histopatologi dengan pewarnaan Masson’s Trichrome, data dianalisis statistik dengan uji non parametrik Kruskal wallis dan uji Mann Whitney U. Ekspresi TNF-α diamati dengan metode immunohistokimia, data dianalisis menggunakan uji one way ANOVA dan uji BNJ dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Terapi salep ekstrak kulit pisang raja (Musa paradisiaca var sapientum) menunjukkan penurunan terhadap ekspresi TNF-α dan juga peningkatan terhadap gambaran kerapatan kolagen secara signifikan di jaringan kulit tikus yang diinfeksi MRSA dengan konsentrasi terbaik yakni 10%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah salep ekstrak kulit pisang raja mampu memberikan efek penyembuhan pada luka insisi.