Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Kulit Buah Jengkol (Archindendron pauciflorum) sebagai Terapi Luka Insisi pada Tikus (Rattus norvegicus) Dilihat Dari Jumlah Sel Radang dan Ekspresi Tumor Necrosis Factor Alpha (TNF-α)
Main Author: | Yasmin, Amatullah Fauziyyah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/161391/1/Amatullah%20Fauziyyah%20Yasmin.pdf http://repository.ub.ac.id/161391/ |
Daftar Isi:
- Luka insisi adalah luka yang dibuat menggunakan benda tajam dengan memperhatikan bentuk, ukuran dan arah luka. Luka bisa ditangani dengan berbagai macam obat herbal yang mengandung agen antiinflamasi, contohnya adalah jengkol. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian salep ekstrak kulit buah jengkol (Archindendron pauciflorum) terhadap jumlah sel radang dan ekspresi TNF-α. Ekstrak kulit buah jengkol dibuat pada sediaan salep dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15%. Hewan coba yang digunakan pada penelitian ini adalah 20 ekor tikus Rattus norvegicus jantan dengan berat 150-200 gram dan berumur 8-12 minggu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor tikus. Kelompok KN (Kontrol Negatif) adalah kelompok yang tidak diinsisi dan tidak diterapi. Kelompok KP (Kontrol Positif) adalah kelompok yang diinsisi tetapi tidak diterapi. Kelompok P1 adalah kelompok yang diinsisi dan diberi terapi salep kulit jengkol 5%. Kelompok P2 adalah kelompok yang diinsisi dan diberi terapi salep kulit jengkol 10%. Kelompok P3 adalah kelompok yang diinsisi dan diberi terapi salep kulit jengkol 15%. Parameter yang digunakan adalah jumlah sel radang dengan histopatologi pewarnaan HE dan ekspresi TNF-α dengan histopatologi pewarnaan imunohistokimia. Analisis data yang dilakukan adalah dengan uji One Way ANOVA dan uji lanjutan Tukey dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan pemberian salep ekstrak kulit buah jengkol konsentrasi 10% mampu menurunkan jumlah sel radang (12,5 ± 0,62 sel) dan menurunkan ekspresi TNF-α (24,4 ± 6,91 %). Kesimpulan penelitian ini adalah salep ekstrak kulit buah jengkol mampu menjadi terapi luka insisi pada tikus, dengan konsentrasi 10%