Efek Terapi Angkak Hasil Fermentasi Beras Oleh Monasus Sp. Terhadap Kadar Malondialdehida (Mda) Dan Gambaran Histopatologi Jantung Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Model Hiperkolesterolemia

Main Author: Nanda, Wahyu Putra
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/161389/1/Wahyu%20Putra%20Nanda.pdf
http://repository.ub.ac.id/161389/
Daftar Isi:
  • Hiperkolesterolemia merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar kolesterol di dalam plasma darah melebihi kadar normal yang ditandai dengan meningkatnya kadar LDL, trigliserida, dan kolesterol total. Angkak dapat digunakan sebagai obat anti kolesterol karena mengandung lovastatin yang mampu menghambat HMG-CoA reduktase, yaitu enzim yang mengontrol jalur biosintesis kolesterol di dalam hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian angkak terhadap kadar malondialdehida (MDA) dan gambaran histopatologi jantung pada tikus model hiperkolesterolemia. Hewan coba yang digunakan adalah tikus putih (Rattus norvegicus) jantan usia 10-12 bulan dengan berat 150-200 gram. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok P1, P2, P3 terapi angkak dengan dosis 0,5 g/ekor/hr, 1 g/ekor/hr, dan 1,5 g/ekor/hr. Pemberian terapi dilakukan pada hari ke 15 setelah induksi pakan Hiperkolesterol. Kadar MDA diukur menggunakan metode TBA (Thiobarbituric Acid) dan gambaran histopatologi jantung dengan pewarnaan HE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi angkak secara signifikan (p<0,05) menurunan kadar MDA. Pada terapi dosis 1 g/ekor/hari adalah dosis efektif dalam menurunkan kadar MDA sebesar 33,4 %. Gambaran histopatologi jantung menunjukkan adanya perbaikan kardiomiosit yang ditunjukkan dengan perubahan struktur kardiomiosit yang bergelombang dan tidak beraturan menjadi lebih baik seperti keadaan normal. Dapat disimpulkan bahwa terapi angkak mampu menurunkan kadar MDA dan memperbaiki gambaran histopatologi jantung pada tikus model hiperkolesterolemia.