Terapi Ekstrak Kitosan Cangkang Rajungan (Portunus pelagicus) terhadap Ekspresi HIF-1α dan Protein Hsp90 pada Tikus (Rattus norvegicus) Diinduksi Luka Bakar

Main Author: Widowati, Annisa
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/161380/1/Annisa%20Widowati.pdf
http://repository.ub.ac.id/161380/
Daftar Isi:
  • Luka bakar adalah kerusakan jaringan kulit akibat terpapar sumber panas yang mengakibatkan respon hipoksia. Pemanfaatan bahan alam seperti limbah Kitosan dari cangkang Rajungan (Portunus pelagicus) yang berperan penting dalam modulasi angiogenesis, mengaktivasi sel-sel inflamasi, menginduksi faktor pertumbuhan salah satunya yaitu VEGF sehingga dapat digunakan sebagai alternatif terapi luka bakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh salep kitosan asal cangkang rajungan (Portunus pelagicus) dapat menurunkan ekspresi protein HIF-1α dan Hsp90 pada tikus yang diinduksi luka bakar derajat II dalam. Hewan coba menggunakan tikus putih jantan (Rattus norvegicus) dengan berat 150-200 gram dan umur 8-12 minggu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tikus dibagi dalam 2 perlakuan yang terdiri dari 6 kelompok yaitu perlakuan kontrol menggunakan salep bioplacenton dan perlakuan terapi menggunakan salep kitosan konsentrasi 5% selama 7 hari dengan pemberian 2 kali sehari. Ekspresi protein Hsp90 dan HIF-1α diamati menggunakan metode imunohistokimia (IHK) pada hari ke-1, ke-3 dan hari ke-7, kemudian hasil data dihitung dengan software image raster dan dianalisa secara kuantitatif menggunakan Microsoft Excel dan SPSS for windows dengan analisis statistika ragam One Way ANOVA Faktorial (General linear) dan dilanjutkan dengan uji Tukey (α=0.05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kitosan pada hari ke-3 dan ke-7 berturut-turut menurunkan ekspresi protein Hsp90 sebesar 35,6% dan 30% serta ekspresi protein HIF-1α sebesar 39% dan 38%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah salep ekstrak kitosan dapat digunakan sebagai alternatif terapi luka bakar