Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Paket Ayam Goreng Pada Restoran Fast Food Di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara
Main Author: | Kalangi, JolandaKJ |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/161307/ |
Daftar Isi:
- Usaha fast foodpada masa sekarang ini merupakan salah satu industri jasa yang berkembang dengan begitu pesatnya dan makin digemari masyarakat Indonesia terutama yang tinggal di area perkotaan. Beranekaragamnya produk makanan cepat saji seperti fried chicken, hamburger dan hotdog serta french fries juga berbagai produk lainnya yang disediakan oleh restoran fast food semakin disukai, hal ini disebabkan gaya hidup masyarakat perkotaan yang cenderung bersifat praktis sesuai dengan dinamika dan akitifitas kehidupan yang serba cepat. Konsumen menjadi fokus utama dalam kegiatan pemasaran pada konsep pemasaran modern. Kebijakan dan strategi pemasaran dapat ditentukan oleh pengetahuan dan pemahaman mengenai perilaku konsumen sebagai masukan berharga bagi pemasar; mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan dalam pembelian produk fast food. Perilaku pembelian oleh konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial-budaya, pribadi, dan psikologis; disamping itu juga dipengaruhi oleh faktor bauran pemasaran. Berkembangnya kota Manado sebagai kota ekowisata, menyebabkan berkembangnya restoran-restoran cepat saji menjadi cukup banyak, diikuti dengan peningkatan jumlah pengunjungnya. Seiring dengan itu pula, ada kecenderungan perubahan gaya hidup dan pola makan masyarakat di Manado, sehingga pengusaha restoran makanan cepat saji berusaha untuk meningkatkan bauran pemasarannya. Apakah faktor bauran pemasaran restoran fast food dan faktor-faktor sosial budaya, pribadi, dan psikologis mempengaruhi perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian produk ayam goreng, kemudian apakah faktor-faktor tersebut termasuk keputusan pembelian berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada restoran fast food di Kota Manado, merupakan permasalahan utama dilakukannya penelitian ini. Berdasarkan faktor-faktor di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Pengaruh faktor bauran pemasaran(product, price, place, promotion, process, people, dan physicalevidence) restoran fast food dan faktor sosial budaya, pribadi, serta psikologis terhadap perilaku konsumendalam pengambilan keputusan pembelian produk ayam goreng oleh konsumen pada restoran fast food di Kota Manado. 2. Pengaruh faktor bauran pemasaranrestoran fast food dan pengaruh faktor sosial budaya, pribadi, dan psikologis terhadap tingkat kepuasan konsumen pada restoran fast food di Kota Manado. 3. Pengaruh keputusan pembelian produk ayam goreng terhadap kepuasan konsumen restoran fast food di Kota Manado. Hipotesis dirumuskan sebagai berikut : 1. Faktor bauran pemasaran(product, price, place, promotion, process, people, dan physicalevidence) restoran fast food dan faktor sosial budaya, kepribadian, serta psikologis berpengaruh positif terhadap perilaku konsumendalam pengambilan keputusan pembelian produk ayam goreng oleh konsumen pada restoran fast food di Kota Manado. ix 2. Bauran pemasaran:product, price, place, promotion, process, people dan physical evidence serta kondisi latar belakang sosial budaya, kepribadian dan psikologis berpengaruh positif terhadaptingkat kepuasan konsumen pada restoran fast food di Kota Manado. 3. Keputusan pembelian berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada restoran fast food di Kota Manado Penelitian ini berlangsung selama 2 bulan, dari bulan September 2011 sampai dengan November 2011, pada restoran-restoran fast food, yakni RA, RB, RC, dan RD di Kota Manado. Responden dalam penelitian adalah konsumen dan pengusaha dari restoran fast food tersebut. Ukuran sampel adalah 120 untuk setiap restoran, ditentukan secara accidental sampling pada saat peneliti bertemu langsung dengan konsumen sebagai responden sampel. Data yang digunakan dalam penelitian selain data primer yang diperoleh langsung dari responden restoran fast food, juga data sekunder yang diperoleh dari sumber-sumber data kepustakaan dan data dokumenter yang dipublikasi dari pihak terkait. Tehnik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan dalam menganalisis data empiris adalah analisis statistik deskripsi dan analisis statistik inferensial. Ukuran deskriptif adalah pemberian angka, baik dalam jumlah responden beserta nilai rata-rata jawaban responden maupun prosentase. Analisis data ini digunakan untuk memberikan gambaran tentang faktor-faktor bauran pemasaran (product, price, place, promotion, process, people, physicalevidence), sosial budaya, pribadi, psikologis, keputusan pembelian, dan kepuasan konsumen. Kategori jawaban respoden ditentukan berdasarkan skala sebagai berikut: 1,00 – 1,80 (sangat rendah); 1,81 - 2,60 (rendah); 2,61 - 3,40 (sedang); 3,41 - 4,20 (tinggi); 4,21 - 5,00 (sangat tinggi). Metode statitik inferensial yang digunakan dalam analisis data penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (SEM). SEM digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Pola hubungan antar variabel yang diteliti merupakan hubungan sebab akibat dari satu atau beberapa variabel eksogen (X) dengan satu atau beberapa variabel endogen (Y). Hubungan atau persamaan yang diuji dalam penelitian ini, meliputi pengaruh dari setiap faktor dalam variabel endogen (X), yaitu: product (X1); price (X2); place (X3); promotion (X4); process (X5); people (X6); physicalevidence (X7); sosial budaya (X8); pribadi (X9); dan psikologis (X10) terhadap keputusan pembelian (Y1), serta pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen (Y2), dan kemudian pengaruh keputusan pembelian (Y1) terhadap kepuasan konsumen (Y2). Analisis Deskriptif. Profil konsumen. Karakteristik responden sebagai konsumen menunjukkan, bahwa responden, terdiri dari 31,5% pria dan 68,5% wanita, yang didominasi oleh konsumen berumur < 20 (36,25%) dan 20-30 tahun (35%). Mayoritas tingkat pendidikan responden berada di tingkat SMA (33,13%) dan berpendidikan sarjana (32,92%). Sementara itu, pada skala kunjungan per bulan, 32,92% responden berkunjung satu kali, dan 32,29% konsumen berkunjung 2 sampai 3 kali dalam sebulan. Konsumen merasa `puas` (3,41-4,20) terhadap bauran pemasaran yang ditawarkan restoran-restoran RA, RB, RC dan RB. Tingkat kepuasan konsumen terhadap product, price, place, promotion, proces, people dan physical evidence, secara berturutan 3,93; 3,87; 3,78; 3,67; 3,90; 3,90; dan 3,77. Faktor-faktor sosial budaya dan pribadi `cukup mempengaruhi` konsumen dalam memilih restoran cepat saji, dimana nilai rata-rata variabel, masing-masing 3,17 dan 3,08, sedangkan faktor psikologis pada tingkatan `mempengaruhi` dengan nilai 3,44. Keputusan konsumen dalam membeli produk, selain dipengaruhi oleh faktor kepuasan konsumen dari pembelian sebelumnya, juga dipengaruhi faktor-faktor mencari variasi, dan tidak adanya waktu mencari alternatif, dimana rata-rata nilai variabelnya adalah 3,45. Analisis pada tingkat kepuasan konsumen, menunjukkan bahwa faktor-faktor cita rasa, layanan restoran, lingkungan restoran, dan kepuasan kosumen secara keseluruhan `mempengaruhi` tingkat kepuasan konsumen, dimana nilai rata-rata variabel adalah 3,57. Hasil analisis pengaruh antar variabel menurut model persamaan struktural (SEM), menunjukkan bahwa: Faktor-faktor bauran pemasaran (X1–X7) berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian konsumen (Y1), dimana nilai P dari setiap faktor bauran pemasaran adalah, sebagai berikut: product (P