Peran Orientasi Kewirausahaan Dalam Memediasi Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kebijakan Pemerintah Terhadap Kinerja Usaha (Studi Pada Koperasi Unit Desa Di Provinsi Bali)

Main Author: Korry, INyomanSugawa
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/161272/
Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari budaya or-ganisasi dan kebijakan pemerintah terhadap kinerja usaha dari KUD di Provinsi Bali serta peranan dari orientasi kewirausahaan sebagai pemediasi hubungan-hubungan yang terbentuk. Secara spesifik, budaya organisasi yang diteliti adalah budaya orga-nisasi yang dilandasi oleh filosofi Catur Purusartha, sebuah filosofi berbasis Hindu. Penelitian ini dirancang menggunakan kombinasi dari pendekatan confirmatory de-ngan explanatory, dengan data yang digunakan berasal dari 73 Koperasi Unit Desa (KUD) melalui metode survei. Analisis data dilakukan menggunakan Partial Least Square dengan perangkat lunak yang dipilih adalah SmartPLS versi 2.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi yang dikembangkan para manajer atau pengurus KUD di Provinsi Bali yang dilandasi oleh filosofi Catur Purusartha secara signifikan mempengaruhi orientasi kewirausahaan dan kinerja usaha KUD di Provinsi Bali. Meskipun demikian, kemampuan budaya organisasi yang dilandasi oleh filosofi Catur Purusartha untuk meningkatkan kinerja usaha KUD di Provinsi Bali lebih rendah dibandingkan dengan pengaruh dari kebijakan pemerin-tah. Hal ini disebabkan indikator-indikator budaya organisasi belum mampu bersi-nergi secara optimal dengan indikator-indikator dari kinerja usaha KUD. Selain itu, kebijakan pemerintah terbukti signifikan mempengaruhi kinerja usaha KUD di Provinsi Bali di mana melalui peningkatan kualitas kebijakan distributif dan kebijakan regulatif pemerintah, mampu mendorong peningkatan kinerja usaha KUD. Meskipun demiki-an, kebijakan pemerintah tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap peningkatan orientasi kewirausahaan para manajer atau pengurus KUD. Peranan mediasi dari orientasi kewirausahaan hanya terbukti signifikan pada hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja usaha, sedangkan pada hubungan antara kebijakan peme-rintah dengan kinerja usaha peranan ini tidak signifikan. Keterbatasan utama penelitian ini terletak pada pengukuran orientasi kewira-usahaan yang dielaborasi hanya dengan menggunakan tiga indikator yaitu sikap pro-aktif, sikap inovatif, dan keberanian untuk mengambil risiko, yang ternyata kurang sejalan dengan indikator-indikator penyusun budaya organisasi berdasarkan Catur Purusartha yang menyeimbangkan antara pemenuhan kebutuhan duniawi (artha dan kama) dengan rohani (dharma dan moksa). Demikian pula indikator-indikator kinerja usaha KUD yang digunakan ternyata juga belum mampu untuk bersinergi dengan indikator-indikator budaya organisasi. Temuan ini mengarah kepada adanya peluang untuk mengelaborasi pendapat dari Edelman et al. (2002) yang menyatakan diperlu-kannya kesesuaian antara sumberdaya organisasi – di mana budaya organisasi me-rupakan salah satu bentuk sumberdaya tak berwujud dengan dimensi kinerja usaha melalui penelitian lanjutan.