Pemberdayaan Kerja Profesional sebagai Mediasi Dukungan Organisasi dan Kualitas Pertukaran Pemimpin - Anggota (LMX) terhadap Komitmen Organisasional (Studi pada Staf Medis Fungsional Rumah Sakit Umum
Main Author: | Suhermin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/161175/ |
Daftar Isi:
- Dalam rumah sakit komitmen sangat penting sebagai penyambung benang merah system yang telah dibuat oleh manajemen rumah sakit. Terdapat persoalan yang terjadi di rumah sakit, khususnya pada dokter fungsional rumah sakit yang menyebabkan penilaian tentang komitmen menjadi dipertanyakan. Tujuan penelitian ini menguji dan menganalisis pengaruh dukungan organisasi dan pertukaran pimpinan-anggota (LMX) terhadap pemberdayaan kerja serta dampaknya terhadap peningkatan komitmen organisasional Staf Medis Fungsional Rumah Sakit Umum Pemerintah di DKI Jakarta. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang membentuk hubungan kausal antar variabel. Terdapat 2 Rumah Sakit Umum Pemerintah Pusat dan 2 Rumah Sakit Umum Pemerintah Daerah, dengan unit analisis Staf Medis Fungsional (SMF). Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 92 SMF dengan teknik pengambilan sampel sensus. Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu teknik analisis statistik deskriptif dan teknik analisis statistik inferensial dengan menggunakan PLS ( Partial Least Square ). Penelitian ini menemukan bahwa dukungan organisasi ( perceived organizational support ) sebagai bentuk hubungan pertukaran antara karyawan dengan organisasi dan kualitas pertukaran pimpinan-anggota ( Leader Member Exchange ) sebagai bentuk hubungan pertukaran antara atasan dan bawahan yang tinggi, masing-masing dapat memberikan peningkatan pada pemberdayaan kerja profesional Staf Medis Fungsional (SMF) Rumah Sakit Umum Pemerintah Pusat dan Daerah di DKI Jakarta yang akhirnya berdampak pada peningkatan komitmen organisasional. Penelitian ini tidak dapat mengakomodasikan semua yang dihipotesiskan karena adanya dukungan organisasi yang dipersepsikan oleh SMF tidak dapat memberikan peningkatan yang signifikan terhadap komitmen organisasional secara langsung. Namun demikian penerapan pemberdayaan kerja SMF secara profesional ditemukan dapat meningkatkan komitmen organisasional. Berdasarkan temuan penelitian, maka diharapkan pada peneliti yang akan datang melakukan group disccusion untuk lebih menyempurnakan jawaban responden.