Pengaruh Kecerdasan Spiritual dan Kepemimpinan Asta Brata Terhadap Budaya Tri Hita Karana dan Kinerja Karyawan (Studi Pada Lembaga Perkreditan Desa di Kabupaten Badung Provinsi Bali)

Main Author: Dharmanegara, IdaBagusAgung
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/161157/
Daftar Isi:
  • Kinerja karyawan dalam bekerja di suatu organisasi dapat dipengaruhi oleh budaya organisasi. Budaya organisasi merupakan cerminan tingkah laku karyawan dari aplikasi nilai-nilai yang berlaku di dalam organisasi. Kinerja karyawan dapat juga bersumber dari kecerdasan spiritual dan gaya kepemimpinan dari pimpinan yang menjadi panutan karyawan. Pada penelitian ini,digunakan kecerdasan spiritual,budaya organisasi yaitu budaya Tri Hita Karana dan Kepemimpinan Asta Brata serta kinerja karyawan pada Lembaga Perkreditan Desa di Kabupaten Badung Provinsi Bali. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecerdasan spiritual dan kepemimpinan Asta Brata terhadap kinerja karyawan melalui budaya Tri Hita Karana Lembaga Perkreditan Desa di Kabupaten Badung Provinsi Bali. Data penelitian ini dikumpulkan dari 122 karyawan Lembaga Perkreditan Desa di Kabupaten Badung Provinsi Bali yang berperan sebagai responden dengan kriteria bekerja di bagian keuangan dan memiliki masa kerja minimal 5 tahun, yang kemudian dianalisis dengan metode Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecerdasan Spiritual dan Kepemimpinan Asta Brata memiliki pengaruh terhadap Budaya Tri Hita Karana, namun Budaya Tri Hita Karana tidak dapat menjadi mediasi dalam pengaruh Kecerdasan Spiritual dan Kepemimpinan Asta Brata terhadap kinerja karyawan. Kepemimpinan Asta Brata secara langsung terbukti berpengaruh terhadap kinerja karyawan, namun tidak demikian halnya dengan kecerdasan spiritual yang dimiliki oleh karyawan Lembaga Perkreditan Desa di Kabupaten Badung Provinsi Bali. Kontribusi penelitian ini telah mengembangkan konsep teori budaya organisasi dengan nilai-nilai harmonis budaya Tri Hita Karana. Dalam hal kinerja, khususnya tingkat kehadiran tidak mampu merefleksikan ukuran kinerja karyawan karena kuatnya adat dan budaya yang membelenggu masyarakat Bali pada umumnya dan karyawan Lembaga Perkreditan Desa pada khususnya.