Evaluasi Nilai Nutrisi Limbah Industri Pengolahan Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis L) dan Implikasinya dalam Pakan terhadap Penampilan Ayam Buras

Main Author: Leke, JeinRinny
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/161090/
Daftar Isi:
  • Tepung ikan adalah bahan pakan unggas, pada umumnya terbuat dari ikan yang tidak dapat dimanfaatkan dan dikonsumsi manusia secara ekonomis. Limbah ikan terdiri dari kepala, isi perut, tulang, kulit, insang, sisa filleting . Kebutuhan konsumsi tepung ikan dunia untuk perikanan 3055 ton (57 %), ternak babi 1147 ton (21 %), unggas 739 ton (15 %), dan lain-lain 359 ton ( 6 %). (FAO. 2007). Kendala utama dalam peternakan ayam buras adalah tingginya biaya untuk pakan. Biaya untuk pakan dapat mencapai 70 % dari total produksi. Harga pakan di Indonesia termasuk mahal karena sebagian besar bahan masih impor, seperti tepung ikan. Ayam buras mempunyai kualitas telur yang baik, disamping daya tetas ditentukan zat makanan yang dikonsumsi oleh induk (Yuwanta. 1997). Telur yang mengandung omega-3 (PUFA) polyunsaturated fatty acids merupakan salah satu pangan fungsional, karena selain memiliki nilai gizi tinggi bahkan sempurna jika dilihat dari lengkapnya kandungan asam amino. Tingginya kandungan asam lemak essensial dan mudahnya nutrien yang terkandung dalam telur dapat diserap oleh tubuh. Lemak tepung ikan juga kaya akan asam lemak tak jenuh berantai panjang (PUFA) polyunsaturated fatty acids. Perusahaan Nichindo adalah perusahaan yang bergerak dalam pengolahan ekspor ikan cakalang kayu, berlokasi di Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara. Limbah industri pengolahan ikan cakalang dihasilkan dalam jumlah yang besar sehingga membahayakan lingkungan karena menyebabkan bau busuk akibat dari penguraian bahan protein pada suhu dan kelembaban yang tinggi dan berpotensi membahayakan kesehatan manusia (Margaret et al ., 2007). Limbah industri pengolahan dapat dimanfaatkan dalam pakan ayam petelur, hal ini karena sumber asam lemak omega-3 dari produk laut seperti ikan cakalang. Limbah industri pengolahan ikan cakalang terdiri dari limbah ikan cakalang kepala dan isi perut (KIP) terdiri dari bagian ikan cakalang kepala dan bagian isi perut, Limbah ikan cakalang sisa filleting ( Fillet ) terdiri dari bagian tulang dan sebagian kecil daging yang ikut serta pada bagian tulang, Limbah ikan cakalang sisa sortiran ( Arachon ) terdiri dari daging yang ukuran kecil tidak diekspor. Penelitian ini terbagi menjadi tiga tahap yaitu penelitian tahap pertama bertujuan untuk mengevaluasi nilai nutrisi KIP, sisa Fillet dan Arachon , sedangkan penelitian tahap kedua bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi energi metabolis, nilai kecernaan protein, kecernaan kalsium, kecernaan fosfor serta mineralisasi tulang tibia (kalsium dan fosfor) KIP, Fillet dan Arachon , penelitian tahap ketiga bertujuan untuk membuat formulasi pakan yang sesuai untuk ayam buras petelur, sehingga dapat menghasilkan penampilan produksi ayam buras yang optimal berdasarkan formulasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2011 sampai dengan bulan Februari 2012. Penelitian tahap pertama dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Laboratorium Ilmu Kimia, FMIPA-Universitas Brawijaya, Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Malang, dan Laboratorium Kimia dan Pangan Institut Pertanian Bogor. Variabel penelitian tahap pertama meliputi (a) kandungan nutrien ,(b) asam amino , (c) Kandungan Asam Lemak, (d) KIP, sisa Fillet , Arachon . Penelitian