Analisis Sambungan Balok Kolom Beton Bertulangan Bambu pada Beban Gempa

Main Author: Umniati, BSri
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/161054/
Daftar Isi:
  • Penelitian disertasi ini bertujuan untuk menginvestigasi dan menganalisis kekuatan sambungan balok kolom pada struktur portal beton bertulangan bambu pada beban gempa yang dipasangi angker mekanik. Penelitian ini direncanakan dalam 3 tahap, yaitu: (1) tahap I (penelitian eksplorasi), menguji kekuatan sambungan balok kolom sejumlah 18 benda uji dengan 8 variasi pengangkeran. Dari hasil pengujian dipilih model pengangkeran sambungan balok kolom dengan hasil terbaik untuk diuji lagi secara eksperimental di tahap II; (2) tahap II, menguji kekuatan sambungan balok kolom dengan model angker terbaik di tahap I. Rancangan penelitian menggunakan rancangan faktorial 2 4 dengan jumlah benda uji 16 buah. Jumlah variabel 4 buah dan masing-masing variabel terdiri dari dua level yaitu (A) kuat tekan beton 28,47 MPa dan 32,41 MPa, (B) luas tulangan kolom 1500 mm2 dan 2000 mm2, (C) lebar kolom 150 mm dan 200 mm, dan (D) material angker baja dan bambu; dan (3) tahap III, membuat simulasi 16 buah benda uji pada tahap II dengan program komputer untuk memperoleh model matematik pengangkeran. Dari hasil penelitian tahap I ditunjukkan bahwa beban lateral tertinggi dicapai oleh benda uji model tangga yaitu 2484 kg dengan rasio simpangan 2,14 %. Tetapi model ini tidak dipilih untuk model tahap II karena dengan model tangga ini berat bangunan akan semakin besar, biaya konstruksinya akan semakin tinggi, dan syarat rasio simpangan minimum pada saat runtuh sebesar 3,5 % tidak terpenuhi. Model pengangkeran yang dipilih untuk digunakan pada tahap II terdiri dari dua buah model pengangkeran. Model I yaitu model angker dari baja dengan kepala angker berbentuk persegi panjang dan diameter kaki angker dari besi tulangan diameter 6 mm (model C 3 ) dengan capaian beban lateral maksimum 1656 kg dan rasio simpangan pada beban maksimum 4,35 %. Model II yaitu model angker bambu belah dengan tebal kaki 8 mm(model C 5 ) dengan capaian beban lateral maksimum 1656 kg dan rasio simpangan 6,52 %yang dikombinasi dengan tulangan terdistribusi vertikal sebanyak 2 buah di badan balok (model C 9 ) yang mempunyai capaian beban lateral maksimum 1656 kg dan rasio simpangan 4,67 %. Dari hasil penelitian tahap II ditunjukkan bahwa beban lateral tertinggi dicapai oleh benda uji dengan variabel pada level tinggi yaitu benda uji dengan kuat tekan 32,41 MPa, luas tulangan kolom 2000 mm 2 , lebar kolom 200 mm, dan angker bambu (benda uji A 2 B 2 C 2 D 2 ) yaitu 1632,3 kg untuk kondisi beban dorong, dan 1732,7 kg untuk kondisi beban tarik. Sedangkan beban lateral terendah dicapai oleh benda uji dengan kuat tekan 28,47 MPa, luas tulangan kolom 1500 mm 2 , lebar kolom 200 mm, dan menggunakan angker besi (benda uji A 1 B 1 C 2 D 1 ) yaitu 924,97 kg untuk kondisi beban dorong, dan 733,07 kg untuk kondisi beban tarik. K apasitas beban lateral sambungan balok kolom rata-rata mengalami peningkatan pada variabel dengan level yang lebih tinggi. Variabel lebar kolom memberikan peningkatan yang signifikan terhadap beban lateral maksimum benda uji dengan signifikansi 4,76 %.Variabel kuat tekan beton, peningkatannya tidak signifikan. Pada variabel jenis angker yang digunakan, ditunjukkan bahwa kapasitas bebanlateral sambungan dengan angker model II lebih tinggi daripada sambungan dengan angker model I tetapi peningkatannya tidak signifikan. Dari hasil tahap III didapatkan model-model persamaan beban lateral sambungan balok kolom untuk pengangkeran model I dan model II.