Kajian Better Management Practices (Bmp) Pendederan Ikan Kerapu Macan (Epinephelus Fuscoguttatus) di Batam

Main Author: Akbar, Syamsul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/161036/
Daftar Isi:
  • Volume ekspor ikan kerapu Macan dari Batam terus meningkat setiap tahun. Sebagai contoh ekspor kerapu ke Hongkong dan Singapura setiap tahunnya mencapai 200 ribu ekor. Sementara melihat dari harga ekspor kecenderungannya dari tahun ke tahun juga semakin meningkat, sebagai contoh kerapu macan ukuran 500-600 gram harganya dapat mencapai Rp.150.000,- per kg. Salah satu akar masalah dalam usaha budidaya ikan kerapu adalah tingginya kematian benih saat tahap pendederan. Penyebab utamanya adalah belum diterapkannya better management practices pendederan ikan kerapu macan yang tepat. Better management practices mengenai ukuran benih saat tebar, jumlah padat penebaran, jenis pakan dan pola pemberian pakan, serta penanganan penyakit selama pendederan belum dapat diterapkan sebagaimana mestinya. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis better management practices pendederan ikan kerapu macan yang tepat; menganalisis hubungan antara better management practices dengan sintasan dalam pendederan ikan kerapu macan; dan menyusun better management practices perbaikan mutu secara berkesinambungan dalam pendederan ikan kerapu macan yang sesuai dengan kondisi lokal Batam. Kerangka pikir penelitian berisi permasalahan dalam budidaya ikan kerapu macan, yaitu tingginya kematian benih pada tahap pendederan. Penyebab utamanya adalah belum dipahami dan diterapkan tahapan better management practices pendederan ikan kerapu macan secara tepat, seperti ukuran benih saat tebar, padat penebaran, kandungan protein pakan serta penanganan penyakit pada tahap pendederan ikan kerapu macan. Oleh karena itu diperlukan suatu kajian ilmiah mengenai kajian better management practices (BMP) pendederan ikan kerapu macan ( Ephinephelus fuscoguttatus ) di Batam. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan di Balai Budidaya Laut Batam, yang dimulai pada bulan April sampai dengan Oktober 2009. Penelitian ini diawali dengan pembuatan keramba jaring apung dengan kerangka dari bahan kayu dan pelampung styrofoam. Keramba jaring apung terdiri dari 18 petak dan setiap petak dipasang jaring berbentuk kurungan persegi empat berukuran 1x1x1 m 3 . Ukuran mata jaring disesuaikan dengan ukuran ikan uji yaitu 0,5 inch. Benih kerapu macan yang digunakan berukuran berat 5,7 ± 0,004 g dan panjang 9,2 ± 0,002 cm. Rancangan penelitian yang digunakan baik pada uji coba tahap pertama maupun tahap kedua adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan mengkaji pengaruh dua faktor perlakuan yang disusun secara faktorial. Faktor pertama mengenai padat tebar benih dengan 3 taraf ukuran kepadatan yang berbeda yaitu 75 ekor/m 3 ; 100 ekor/m 3 dan 125 ekor/m 3 , dan faktor kedua mengenai jenis pakan, dengan 2 taraf jenis pakan, yaitu pakan komersial dan pakan rucah (ikan tajan). Kombinasi perlakuan diulang tiga kali sehingga terdapat 18 satuan percobaan (3 x 2 x 3 = 18). Sementara untuk memastikan kondisi kesehatan ikan selama pendederan, maka tindakan pencegahan penyakit dengan cara penyuntikan vaksin polyvalen vibrio dengan dosis 10 7 sel/ikan melalui injeksi intraperitoneal. Data-data yang telah terkumpul dari pengamatan setiap hari, minggu dan bulan selanjutnya di analisa dengan disain rancangan acak kelompok (RAK) dengan menggunakan analisis ragam atau uji F dengan taraf nyata dengan α =0,05. Tahapan better management practices yang tepat dalam pendederan ikan kerapu macan adalah sebagai berikut : (1) melaksanakan weaning di karamba jaring apung selama 5-7 hari; (2) menyeragamkan ukuran benih, panjang 9,2 ± 0,002 cm dan be