Pemanfaatan Senyawa Bioaktif Daun Kopasanda (Chromolaena odorata L.) sebagai Antibakteri Vibrio harveyi pada Pasca Larva Udang Windu (Penaeus monodon Fabricius)

Main Author: Harlina
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/161027/
Daftar Isi:
  • Penggunaan senyawa bioaktif daun kopasanda dapat menjadi alternatif yang aman untuk menanggulangi penyakit Vibriosis pada udang windu, karena bioaktif mudah terurai dan tidak menimbulkan resistensi terhadap bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menentukan Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dan Minimum Bactericidal Concentration (MBC) ekstrak senyawa bioaktif daun kopasanda terhadap V. harveyi secara in vitro, 2) Menentukan konsentrasi ekstrak daun kopasanda yang aman terhadap pasca larva udang windu. 3). Menentukan konsentrasi ekstrak kopasanda yang mampu menurunkan populasi bakteri V. harveyi pada pasca larva udang windu yang terinfeksi V. harveyi sehingga diperoleh sintasan pasca larva udang windu yang tinggi. 4) Mengetahui gambaran histopatologi hepatopankreas udang windu yang sehat dan yang terinfeksi V. harveyi setelah perendaman dengan ekstrak kopasanda. 5) Mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa bioaktif yang dikandung oleh ekstrak daun kopasanda. Untuk mencapai tujuan tersebut, empat tahapan penelitian yang dilakukan yaitu : Tahap I, yaitu Ekstraksi, Partisi dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kopasanda Hasil PartisI, Tahap II, yaitu Uji Aktivitas Antibakteri Senyawa Bioaktif daun kopasanda terhadap Vibrio harveyi secara in vitro , Tahap III, Pemanfaatan senyawa bioaktif daun Kopasanda dalam penanggulangan Vibriosis , Tahap IV, yaitu Isolasi dan Identifikasi senyawa bioaktif daun kopasanda yang memiliki aktivitas antibakteri berdasarkan metode UV-Vis, FTIR dan GC-MS. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan penelitian yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan konsentrasi senyawa bioaktif daun kopasanda yang diberikan secara perendaman yaitu 625 ppm, 750 ppm, 875 ppm, 1000 ppm, 1125 ppm, 1250 ppm dan kontrol., masing-masing perlakuan diulang selama 3 kali, Parameter yang diamati adalah gejala klinis, kepadatan bakteri, histopatologi hepatopankreas pasca larva udang windu, serta sintasan udang windu. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik sesuai dengan pola percobaan RAL. Selanjutnya dilakukan analisa keragaman dengan uji F (ANOVA) dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa bioaktif daun kopasanda memiliki aktivitas antibakteri yang kuat dengan nilai MIC dan MBC adalah 0,625 ppm dan 1,25 ppm. Pada konsentrasi 1250 ppm paling efektif menekan populasi V. harveyi sehingga dapat menekan mortalitas hingga 14,46 %, kelangsungan hidup tertinggi diperoleh 85,55 % pada konsentrasi hingga 1250 ppm aman bagi kehidupa pasca larva udang windu. Senyawa aktif daun kopasanda yang memiliki aktifitas anti bakteri Vibrio harveyi teridentifikasi sebagai turunan senyawa flavonoid yaitu Quercetin.