Senyawa Aktif Antibakteri Kulit Alstonia acuminata sebagai Imunostimulan pada Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus) terhadap Bakteri Vibrio harveyi

Main Author: Dangeubun, JaneLulinda
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/161026/
Daftar Isi:
  • Ikan kerapu macan ( Epinephelus fuscoguttatus ) sangat rentan terhadap kondisi lingkungan yang buruk sehingga mudah terinfeksi. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memanfaatkan respon imun yang terdapat pada tubuh ikan, untuk meningkatkan kualitas benih dari ikan budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan respon imun non spesifik dari ikan kerapu macan dengan pemberian dosis optimum, ekstrak A. acuminata . Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan penelitian dilakukan. Tahap I, Ekstraksi Bahan Aktif pada Kulit A. acuminata dan Pengujian Aktivitas Antibakteri V. harveyi , Tahap II, Isolasi dan Karakterisasi A. acuminata . Tahap III, Uji Pemanfaatan Ekstrak Metanol A. acuminata dalam Budidaya Berskala Laboratorium. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan ekstrak A. acuminata masing-masing 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, dan kontrol dan setiap perlakuan memiliki 3 ulangan. Parameter yang diamati: makrofag, fagositosis, total leukosit, diferensial leukosit, protein plasma, histologi hati, insang, kelangsungan hidup ikan, kualitas air. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak A. acuminata memiliki dua senyawa fenol yaitu asam coumaric acid dan methy6- hidroxy-2-metoxy-3- (2-oxoheptyl) benzoate dengan rumus molekulnya C 16 H 22 O 5 . Kedua senyawa-senyawa ini memiliki aktifitas antibakteri yang mampu menghambat bakteri V. harveyi secara invitro dengan menghasilkan zona hambat 14.75 mm. Berdasarkan hasil LC-MS ditemukan bahwa senyawa dominan dari ekstrak kasar methanol A. acuminata adalah p-coumaroyl quinic acid yang kemudian dilanjutkan dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) untuk mendapatkan isolate murni. Berdasarkan hasil analisa spectrum IR, UV-Vis dan dilanjutkan dengan komponen H-NMR (CD 3 OD) 500 MHz, C-NMR (CD 3 OD) 125, DEPT 135°, COSY 1 H- 1 H, HMQC, HMBC, fragmentasi struktur, ditemukan rumus struktur dari golongan fenol yaitu methy 6- h hydroxyl-2-metoxy-3- (2-oxoheptyl) benzoate dengan rumus molekulnya C 16 H 22 O 5 . Berdasarkan hasil uji anova, nilai makrofag, pada hari ke-1 nilai F hitung (471.22), hari ke-2 F hitung (604.94) hari ke-3 F hitung (282.25), hari ke-4 F hitung (526.91), hari ke6 F hitung (495.47), hari ke-8 F hitung (1664.05) dan hari ke-10 F hitung (2303.89) > F tabel (3.478), sehingga disimpulkan tolak H 0 . Uji anova, nilai fagositosis ikan kerapu macan, hari ke-1 nilai F hitung (1148.50), hari ke-2 F hitung (834.31) hari ke-3 F hitung (978.40), hari ke-4 F hitung (44.36), hari ke-6 F hitung (51.99), hari ke-8 F hitung (67.90) dan hari ke-10 F hitung (63.76) > F tabel terlihat bahwa F tabel lebih kecil daripada F hitung (F tabel < F hit ), sehingga pemberian variasi dosis telah memberikan pengaruh signifikan terhadap perubahan jumlah fagositosis. Hasil uji anova, nilai total leukosit ikan kerapu macan, pada hari ke-1 nilai F hitung (944.04), hari ke-2 F hitung (600.05) hari ke-3 F hitung (1066.05), hari ke-4 F hitung (302.96), hari ke-6 F hitung (342.48), hari ke-8 F hitung (351.49) dan hari ke-10 F hitung (1608.77) > F tabel (3.478) sehingga disimpulkan tolak H 0 atau pemberian variasi dosis telah memberikan pengaruh signifikan terhadap perubahan jumlah total leukosit. Pemberian ekstrak kasar A. acuminata mampu meningkatkan kekebalan imun non spesifik seluler (jumlah sel makrofag, aktifitas fagositosis, total leukosit, monosit, limfosit, neutrofil) dan humoral (protein plasma) pada benih ikan kerapu macan. Ekstrak kasar kulit A. acuminata dengan perlakuan 200 ppm memberikan rata-rata respon yang mampu meningkatkan sintasan ikan kerapu macan sampai 94,44%. Berdasarkan kondisi histologi ditemukan bahwa pemberian ekstrak A. acuminata dosis 200 ppm menunjukkan efek yang lebih baik terhadap kondisi histologi insang dan hati ikan.