Eksplorasi dan Kajian Protein Peridinin Halimeda opuntia sebagai Bahan Penghambat Proliferasi Virus RNA VNN pada Komoditi Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis)
Main Author: | Dahoklory, Nicodemus |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/161021/ |
Daftar Isi:
- Ikan kerapu tikus ( C.altivelis) merupakan salah satu jenis ikan laut yang telah berhasil dibudidayakan di Indonesia dan menjadi produk unggulan perikanan yang diekspor ke sejumlah negara karena sangat digemari di luar negeri. Dalam budidaya ikan kerapu tikus selalu oleh penyakit virus RNA (ribonucleic acid) VNN (Viral Nervous Necrosis) sering mengakibatkan kerugian ekonomis karena menyebabkan kematian 80 – 100 %. Namun belum ada upaya untuk mengatasi serangan virus pada ikan kerapu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kandungan protein Per-CP (Peridinin-Chlorophyll-Protein) H. opuntia yang dikoleksi di perairan Teluk Kupang, mengetahui reaksi protein Per-CP dalam menghambat reaksi virus RNA VNN pada organ target ikan, mengetahui efek penggunaan protein Per-CP dalam meregulasi TLR 11 sehingga memberi efek inhibitor pada reaksi virus RNA VNN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen terhadap proses isolasi Per-CP H. opuntia , ikan kerapu tikus yang dikaji dibagi dalam tiga kelompok yaitu ikan kerapu tikus kontrol, ikan kerapu tikus yang disonde dengan Per-CP H. opuntia , dan ikan kerapu tikus disonde dengan Per-CP H. opuntia yang diuji tantang dengan virus RNA VNN. Parameter yang diamati meliputi perubahan patologis organ insang dan ginjal, HA dan HI untuk organ insang dan organ ginjal, Western Bloting dan Dot Bloting untuk organ insang dan organ ginjal, SDSPAGE untuk organ insang dan ginjal. Isolat Per-CP (Perdinin-Chlorophyll-Protein) H. opuntia yang dikoleksi dari perairan Teluk Kupang NTT memberikan kadar protein yang sangat bervariasi. Hasil penelitian in vivo Per-CP menunjukkan bahwa Per-CP H. opuntia mampu menghambat aktivitas virus RNA VNN. Hasil penelitian ekspresi sel pada organ target ikan kerapu tikus menunjukkan bahwa bobot molekul 56 kDa merupakan ekspresi sel yang paling kuat pada organ target ikan kerapu tikus (Insang dari ikan kontrol, Insang dari ikan yang disonde dengan Per-CP H. opuntia , Insang dari ikan yang disonde dengan Per-CP H. opuntia yang diuji tantang dengan virus RNA VNN, Ginjal dari ikan yang disonde dengan H. opuntia , Ginjal dari ikan yang disonde dengan Per-CP H. opuntia yang diuji tantang dengan virus RNA VNN); bobot molekul 5 kDa dari Per-CP H. opuntia merupakan molekul antivirus VNN yang terekspresi lebih kuat pada organ Insang ikan kontrol dan Insang dari ikan yang disonde dengan Per-CP H. opuntia serta Insang dari ikan yang disonde dengan Per-CP H. opuntia yang diuji tantang dengan virus RNA VNN. Bobot molekul 5 kDa dari Per-CP H. opuntia terekspresi sangat lemah pada organ Ginjal dari ikan yang disonde dengan Per-CP H. opuntia maupun pada organ Ginjal dari ikan yang disonde dengan Per-CP H.opuntia yang diuji tantang dengan virus RNA VNN. Per-CP H. opuntia dengan bobot 5 kDa mampu menghasilkan reaksi antivirus, TLR 11 mampu melemahkan reaksi virus RNA VNN pada organ insang ikan kerapu tikus kecuali organ ginjal. Per-CP H. opuntia mampu meningkatkan pertumbuhan ikan kerapu tikus ( C. altivelis ).