Analisis Perdagangan Intra Industri Sektor Manufaktur Indonesia dengan ASEAN-4: Berdasarkan Hipotesis Industry Specific dan Policy Based
Main Author: | Wahyuningsih, Diah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/161003/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan, pertama, mengidentifikasi produk-produk manufaktur yang dominan dalam perdagangan intra industri intra ASEAN-5 dan Indonesia dengan negara ASEAN-4 (Malaysia, Thailand, Philipina dan Singapura). Kedua, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perdagangan intra industri intra ASEAN-5 dan Indonesia dengan negara ASEAN-4 berdasarkan hipotesis industry specific dan policy based . Perdagangan intra industri diukur dengan menggunakan perhitungan indeks Grubel dan Lloyd. Indeks Grubel dan Lloyd bernilai lebih besar dari 40%, maka terjadi perdagangan intra industri. indeks Grubel dan Lloyd lebih kecil dari 40%, maka terjadi perdagangan inter industri. Metode analisis pada penelitian ini menggunakan data panel dengan 19 industri sebagai cross-section dan periode waktu adalah data tahunan dari tahun 1998-2009. Ruang lingkup penelitian kali ini difokuskan untuk menganalisis hubungan perdagangan intra industri intra ASEAN-5 dan antara Indonesia dengan negara ASEAN-4 dengan adanya kebijakan penurunan tarif 0%-5% yang mulai tahun 2003. Perkembangan perdagangan intra industri sektor manufaktur Indonesia ke pasar intra ASEAN-5 periode tahun 1998-2009 berdasarkan kategori ISIC berfluktuasi. Hal ini menunjukkan adanya ketidakkonsistenan daya saing komoditi manufaktur yang diperdagangkan. Ada tujuh kelompok industri yang konsisten setiap tahun yang berpola perdagangan intra industri, yaitu ISIC 24, ISIC 25, ISIC 27, ISIC 28, ISIC 29 dan ISIC 33. Sedangkan perdagangan intra industri antara Indonesia dengan Malaysia adalah ISIC 24, ISIC 25, ISIC 27, ISIC 28, ISIC 29 dan ISIC 33. Perdagangan intra industri antara antara Indonesia dengan Thailand adalah ISIC 24, ISIC 25, ISIC 28, ISIC 29 dan ISIC 37. Perdagangan intra industri antara antara Indonesia dengan Singapura adalah ISIC 28, ISIC 29 dan ISIC 34. Perdagangan antara Indonesia dengan Philipina didominasi oleh perdagangan inter industri, hal ini terjadi karena produk yang diperjualbelikan berbeda jenisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan pasar yang dimiliki perusahaan mampu mempengaruhi pasar sehingga perdagangan intra industri meningkat. Hal ini akan meningkatkan produksi berdasarkan skala ekonomi pada perdagangan antara Indonesia dengan Malaysia, Philipina, Thailand dan Singapura. Produk-produk yang dihasilkan dalam perdagangan intra industri antara Indonesia dengan Malaysia, Thailand, Philipina dan Singapura berdasarkan intensitas teknologi. Kebijakan penurunan tarif menjadi 0% - 5% menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perdagangan intra industri Indonesia dengan Thailand dan Singapura. Perdagangan intra industri Indonesia dengan ASEAN-4 didominasi oleh perdagangan intra industri vertikal. Hal ini berarti perdagangan terjadi berdasarkan produk yang memiliki karakteristik yang sama namun kualitas berbeda.