Pemberdayaan Diri Masyarakat Miskin melalui Modal Sosial (Studi di Kecamatan Alang-Alang Lebar Kota Palembang)
Main Author: | Rohima, Siti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/160974/ |
Daftar Isi:
- Kemiskinan adalah masalah yang sangat kompleks. Begitu banyak cara yang telah dilakukan oleh pemerintah namun belum memberikan hasil yang optimal. Setiap langkah yang diambil untuk mengatasi kemiskinan kerapkali hanya bersifat sementara. Perlu ada langkah-langkah alternatif untuk mengentaskan kemiskinan melalui pemberdayaan diri. Pemberdayaan diri bagi masyarakat miskin dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan. Tujuan penelitian untuk menganalisis (1) Identifikasi kemiskinan (2) Pemberdayaan diri masyarakat miskin melalui modal sosial. Studi penelitian yang dilakukan di Kecamatan Alang-Alang Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan simbolik interaksionisme. Dalam interaksionisme simbolik perilaku manusia dan interaksi ditampilkan dengan simbol dan makna, dan harus mampu menerjemahkan makna dan arti dari simbol. Dalam penelitian ini analisisnya lebih bersifat spesifik karena bersifat individual atau `diri`. Hasil penelitian menunjukkan (1) Identifikasi kemiskinan dilihat dari: a). Modal Ekonomi meliputi; terjualnya aset produktif, rendahnya pendapatan untuk pembentukan modal usaha, b). Modal Manusia meliputi; pendidikan formal mahal dan kurang berarti sebagai penentu suatu pekerjaan, keterampilan lebih diperlukan dalam pemberdayaan diri, b). Modal Sosial, adanya kontroversi sikap: menutup diri dan terbuka. (2) Pemberdayaan `diri` masyarakat miskin dengan menggunakan modal sosial (norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan, jaringan dan timbal balik) dan diri `I` (termasuk doa, entreprenuer , usaha, ikhtiar, tawakal) dapat meningkatkan pendapatan dan memperbaiki taraf hidup masyarakat. Selanjutnya, dalam pemberdayaan diri, masyarakat miskin dapat bertindak sebagai subjek atau `I` bukan hanya suatu obyek atau `me` dalam penanggulangan kemiskinan. Pemberdayaan diri secara individual mampu mempengaruhi masyarakat miskin untuk mengubah dan meningkatkan standar hidup, memberikan motivasi untuk bekerja lebih keras, meningkatkan motivasi kerja dan meningkatkan produktivitas. Kondisi ini dapat meningkatkan pendapatan, tabungan dan meningkatkan kehidupan yang lebih baik sehingga melalui pemberdayaan `diri` masyarakat miskin mampu memotong lingkaran setan kemiskinan dan mencapai kesejahteraan.