Analisis Pertumbuhan dan Transformasi Struktur Perekonomian Propinsi Bali Tahun 1985-2010
Main Author: | Nama, IKetut |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/160811/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini mencoba menganalisis beberapa hal : 1) keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dengan proses transformasi struktur ekonomi Propinsi Bali, 2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi transformasi struktur ekonomi, 3) menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi regional terhadap daya serap tenaga kerja masing-masing sektor ekonomi, dan 4) menjelaskan pola transformasi struktur ekonomi pada perekonomian Propinsi Bali. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel yang terdiri dari 9 kabupaten kota di Propinsi Bali selama kurun waktu 1985 – 2010, dan dianalisis dengan model regresi data panel. Penelitian ini menghasilkan temuan : 1) terdapat kaitan antara pertumbuhan ekonomi regional dengan proses transformasi struktur ekonomi Propinsi Bali. Artinya ketika perekonomian Propinsi Bali mengalami pertumbuhan, maka peran sektor primer terhadap PDRB Bali akan mengalami penurunan, sebaliknya peran sektor sekunder dan tersier akan mengalami peningkatan. 2) Penurunan peran sektor primer terhadap PDRB Propinsi Bali dipengaruhi secara negatif dan signifikan oleh variabel PDRB perkapita, jumlah penduduk, rasio investasi terhadap PDRB, pengeluaran pemerintah daerah, dan budaya tri hita karana , serta oleh perbedaan karakteristik struktur ekonomi kabupaten kota (dummy) yang ada dipropinsi Bali. (3) Variabel PDRB perkapita, jumlah penduduk, rasio investasi terhadap PDRB, pengeluaran pemerintah daerah, dan budaya tri hita karana , serta variabel perbedaan karakteristik struktur ekonomi kabupaten kota (dummy) yang ada di Propinsi Bali, berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap peningkatan peran sektor sekunder dan tersier Propinsi Bali. 4) pertumbuhan ekonomi regional Propinsi Bali berpengaruh negatif terhadap daya serap tenaga kerja sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor LGA, dan sektor pengangkutan dan komunikasi; serta berpengaruh positif terhadap daya serap tenaga kerja sektor industri, sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor jasa keuangan dan persewaan, dan sektor jasa-jasa lainnya. 5) Pola transformasi struktur ekonomi Propinsi Bali dilihat dari kontribusinya terhadap PDRB adalah P – T tanpa melalui S yaitu dari primer langsung ke tersier tanpa melalui sektor sekunder. Enam kabupaten yaitu Bangli, Buleleng, Jembrana, Karangasem, Klungkung, dan Tabanan berpola sama dengan Propinsi Bali yaitu P – T. sementara tiga kabupaten kota yaitu Badung, Gianyar dan Denpasar memiliki pola T – T, yang disebabkan oleh ketiga daerah ini sejak semula telah dijadikan pusat pengembangan pariwisata Bali dengan icon pariwisatanya seperti Kuta, Legian, Jimbaran, Sanur, dan Ubud. Sementara dilihat dari daya serap tenaga kerja masing-masing sektor ekonomi, pola transformasi struktur ekonomi Propinsi Bali dan enam kabupaten yaitu Bangli, Buleleng, Jembrana, Karangasem, Klungkung, dan Tabanan berpola P – T; sementara kabupaten Badung dan kota Denpasar berpola T – T, sedangkan untuk kabupaten Gianyar berpola P – S.