Model Interaksi Tata Guna Lahan-Jaringan Jalan
Main Author: | Waloejo, BudiSugiarto |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/160761/ |
Daftar Isi:
- Jumlah penduduk di Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan menunjukkan perkembangan yang cukup pesat, pada tahun 2002 jumlah tersebut mencapai 90 juta jiwa atau 44%. Berdasarkan hasil analisis BPS dan Bappenas, prosentase penduduk perkotaan pada tahun 2005 meningkat menjadi 48,3%, dan diperkirakan akan mencapai 150 juta atau 60% dari penduduk Indonesia tinggal di perkotaan di tahun 2015. Perkembangan penduduk yang semakin pesat mengakibatkan pertumbuhan tata guna lahan yang semakin pesat di perkotaan. Persoalannya menjadi semakin rumit karena sering terjadi perubahan guna lahan pada jalan-jalan utama dan mengarah pada mixed used yang pada akhrnya memperbesar bangkitan/tarikan pergerakan kendaraan, disamping itu juga terbatasnya lahan di pusat kegiatan perkotaan sehingga pelebaran/penambahan ruas jalan baru sulit dilakukan. Akibatnya terjadi penumpukan volume pergerakan internal dan volume pergerakan menerus antar kota/wilayah. Kondisi ini menyebabkan kinerja lalu lintas menjadi buruk, sehingga terjadi kemacetan. Tujuan penelitian ini adalah; (1) mengetahui karakteristik jaringan jalan utama, (2) mengetahui karakteristik tata guna lahan, (3) merumuskan model bangkitan/tarikan dari tata guna lahan di jaringan jalan utama tersebut, (4) merumuskan model interaksi tata guna lahan-sistem jaringan jalan. Diharapkan dengan model interaksi tersebut dapat diestimasi hal-hal penting yang berkaitan dengan pengaruh perkembangan guna lahan terhadap tingkat pelayanan jalan. Penelitian dilakukan di Kota Malang dengan mengambil lokasi di Pusat Kota dan Sub Pusat Kota Malang. Metode analisis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan analisis kualitatif, metode korelasional (metode Pearson Product Moment), dan analisis kuantitatif yang meliputi : analisis regresi metode Stepwise, analisis ANOVA, analisis sistem perparkiran, analisis perhitungan kapasitas jalan, analisis tingkat pelayanan jalan. Hasil penelitian menunjukkan model interaksi antara tata guna lahan-jaringan jalan: Hasil analisis sensitivitas dapat menunjukkan, bahwa dapat dilakukan rekayasa lalu lintas untuk memperbesar kapasitas ruas jalan dan upaya pengurangan guna lahan terutama yang berada di frontage area guna mencapai tingkat pelayanan jalan ideal (C). Temuan lain adalah; dibutuhkan rasio (e) yang merupakan representasi dari karakteristik pergerakan bangkitan/tarikan tiap-tiap guna lahan pada setiap jam nya. Pengembangan guna lahan campuran (mixed use) yang diharapkan dapat mengurangi pergerakan antar tata guna lahan ternyata tidak terjadi dalam penelitian ini. Mobilitas arus lalu lintas dari guna lahan campuran masih tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa konsep Mixed Use tersebut gagal diterapkan.