Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Kerja Perempuan Nikah Menurut Etnis di Kota Pekanbaru

Main Author: Maulida, Yusni
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/160706/
Daftar Isi:
  • Proses pembangunan yang dilaksanakan selama ini membawa kemajuan di bidang ekonomi. Dampak dari kemajuan ekonomi adalah semakin luasnya kesempatan kerja yang tersedia. Keadaan ini menyebabkan perempuan masuk pasar kerja. Bagi perempun nikah masuk pasar kerja dipengaruhi oleh berbagai hal, umur, umur kawin pertama, jumlah anggota keluarga, jumlah anggota keluarga yang bekerja, tingkat pendidikan uami, jenis pekerjaan upah yang cenderung naik. Selain dari pada itu, nilai-nilai budaya (etnis) yang melekat pada perempuan nikah juga turut menentukan alasan perempuan nikah masuk pasar kerja. Beranjak dari hal tersebut penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian yang akan memperhatikan factor yang mempengaruhi partisipasi kerja perempuan nikah etnis Melayu, Minang, Jawa, Batak dan Tionghoa dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis (1) pengaruh aspek demografi, aspek ekonomi dan aspek sosial terhadap partisipasi kerja perempuan nikah etnis Melayu, Minang, Jawa, Batak dan Tionghoa, (2) Faktor apa yang paling dominan yang berpengaruh pada partisipasi kerja perempuan nikah masing-masing etnis tersebut. Populasi pada penelitian ini adalah perempuan nikah etnis Melayu, Minang, Jawa, Batak dan Tionghoa. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 398 orang responden. Untuk menjawab pertanyaan penelitian, maka data yang diperoleh dilapangan di analisis dengan menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian adalah bahwa aspek demografi, aspek ekonomi dan aspek sosial berpengaruh terhadap partisipasi kerja perempuan nikah etnis Melayu, Minang, Jawa, Batak dan Tionghoa di Kota Pekanbaru, tetapi polanya berbeda antara satu etnis dengan etnis lainnya. Upah merupakan variable yang paling dominan pengaruhnya terhadap partisipasi kerja perempuan nikah etnis Melayu, Minang dan Jawa, sedangkan pada etnis Batak variabel yang paling dominan adalah jenis pekerjaan. Sementara pada etnis Tionghoa variabel yang paling dominan adalah umur kawin I. Hasil penelitian menunjukkan adanya adaptasi budaya antar etnis apakah dari etnis tempatan terhadap etnis pendatang, dari etnis pendatang terhadap etnis tempatan serta antara sesama etnis pendatang. Selain dari pada itu ditemukan juga bahwa sebagian etnis masih tetap menjaga nilai-nilai yang ditanamkan dahulu atau masih mempertahankan nilai-nilai budaya lama.Temuan-temuan diatas diharapkan dapat menjadi kontribusi di bidang ilmu ekonomi ketenagakerjaan khususnya tenaga kerja perempuan nikah.