Pengaruh Maqashid Syariah Terhadap Keberdayaan Dan Kesejahteraan Mustahik (Studi Penerima Zakat Produktif Pada Baznas Riau)
Main Author: | Pailis, EkaArmas |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/160684/ |
Daftar Isi:
- Fenomena kemiskinan di Provinsi Riau yang merupakan negeri Melayu yang identik dengan Islam terjadi tren meningkat pada tahun 2011-2012 mendorong peneliti untuk memotret kesejahteraan menurut paradigma ekonomi Islam menggunakan indikator maqashid syariah. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh maqashid syariah yaitu faktor pemahaman agama, menjaga diri, pengetahuan, menjaga keluarga, harta terhadap keberdayaan penerima zakat (mustahik) produktif dan pengaruh keberdayaan terhadap kesejahteraan mustahik. Ukuran sampel 122 responden pada Baznas Riau penerima zakat program pemberdayaan bidang ekonomi dalam bentuk bantuan modal usaha dengan menggunakan alat analisis Structural Equation Model (SEM). Temuan penelitian adalah adanya pengaruh faktor pemahaman agama, pengetahuan dan menjaga keluarga terhadap keberdayaan mustahik sementara faktor menjaga diri dan harta tidak berpengaruh terhadap keberdayaan mustahik. Selanjutnya keberdayaan mustahik berpengaruh terhadap kesejahteraan baik individu maupun masyarakat. Pentingnya faktor pemahaman agama, pengetahuan dan menjaga keluarga untuk indikator keberhasilan program pemberdayaan masyarakat, sementara faktor menjaga diri dan harta sama pentingnya tetapi pada penelitian ini tidak berpengaruh karena rendahnya kemauan untuk membangun usaha lebih besar dan kurangnya dana yang diberikan bagi pengembangan usaha mustahik. Jadi pengaruh maqashid syariah terhadap keberdayaan mustahik zakat produktif pada Baznas Riau sebesar 40,6% sisanya dipengaruhi faktor lain. Dalam konteks teoritis, hasil penelitian ini menjadi daya tarik bagi penelitipeneliti selanjutnya untuk mengeskplorasi lebih dalam tentang kajian seputar kesejahteraan dalam indikator maqashid syariah yang merupakan alternatif indikator kesejahteraan yang lebih komprehensif dengan aspek material, spiritual dan moral dalam mengukur kesejahteraan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup.