Pemodelan Sistem Drainase Kota Ambon, Suatu Upaya Antisipasi Dampak Perubahan Iklim Dan Tata Guna Lahan
Main Author: | Nara, ObednegoDominggus |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/160544/ |
Daftar Isi:
- Guna mengantisipasi dampak perubahan iklim dan tata guna lahan pada system drainase perkotaan, penilaian dampak perubahan iklim hanya dapat dimodelkan denganoutput curah hujan yang diukur berdasarkan ruang dan waktu pada skala perkotaan., selain itu dampak dari banjir perkotaan mengakibatkan terjadinya kerugian infrastruktur akibat dari perubahan iklim dan konsekuensinya telah mempengaruhi komponen dari siklus air serta banjir sedangkan penelitian yang akan dilakukan yaitu membuat suatu model antisipasi dampak perubahan iklim dan tataguna lahan. Masalah dari penelitian ini adalah mencari variabel iklim dominan, pengaruh tataguna lahan terhadap iklim dan yang akan dimodelkan sebagai solusi pada sistem drainase Kota Ambon. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif dengan data observasi lapangan, studi dokumentasi, studi pustaka sebagai sumber datanya. Selanjutnya variabel variable penelitian terdiri empat Variabel klimatologi, Koefisien tataguna lahan (C), Elemen geometrik saluran (A) dan Sistem drainase kondisi sekarang (Sd) dan parameter numeric (Δ) ,Variabel terikatnya adalah pengaruh perubahan sistem drainase Kota Ambon. Hasil penelitian perubahan iklim yang menggunakan metode Mann-Kendall dengan signifikan (α) = 5% pada wilayah sub DAS Kota Ambon memberikan hasil yaitu curah hujan dengan tren 7 bulan naik, 3 bulan netral dan 2 bulan turun, Suhu dengan tren 5 bulan naik, 2 bulan netral dan 5 bulan turun, Kelembaban dengan tren 5 bulan naik, 2 bulan netral dan 5 bulan turun, Radiasi dengan tren 5 bulan naik dan 7 bulan turun,Kecepatan angin dengan tren 11 bulan turun dan 1 bulan naik. Dengan demikian curah hujan merupakan variabel sangat berpengaruh terhadap iklim Kota Ambon yang dikategori sebagai data ekstrem dengan berdistribusi GEV (generalised extreme value) yang memberikan peluang sebesar 79,46%. Perubahan manfaat guna lahan untuk sub DAS Kota Ambon terhadap daerah sistem drainase mengakibatkan penyusutan resapan air menjadi lapisan tidak tembus air, untuk gedung terjadi peningkatan sebesar 16,26 %, lahan terbuka terjadi penurunan (-4,536)% dan taman (-11,724)% yang terjadi selama kurun waktu 7 tahun (2003-2010). Model SIDKON merupakan model pengembangan berbasis visual basic yang dipakai sebagai solusi numerik dan model Rasional sebagai solusi analitik yang digunakan untuk mengevaluasi sistem drainase Kota Ambon yang dipengaruhi oleh iklim memberikan hasil kalau solusi analitik mendekati solusi numerik terhadap simulasi debit rencana periode ulang 5 dan 10 tahun.model ini bertujuan untuk mengetahui konsentarsi aliran yang dipengaruhi oleh ruang dan waktu. Hubungan perubahan iklim terhadap system drainase telah memberikan hasil simulasi model kalau kalau variabel curah hujan sangat mempengaruhi tingkat ketidakpastian pada suatu periode ulang sehingga kondisi tersebut berdampak terhadap degradasi hidrologi,perubahan tataguna lahan, berkurangnya lapisan tembus air dan ikut mempengaruhi kapasitas saluran dan semakin kecil kemiringan saluran. Guna mengurangi dampak genangan pada lahan akibat lajunya aliran permukaan maka dibuat sumur resapan sebagai solusinya, dari hasil pemodelan sumur resapan yang dibuat berjumlah 93 buah dengan diameter 0.4-2.1 meter kedalaman sumur 0.45-2.77 meter dan dapat menampung limpasan 8.485 m3 dan dapat meresapkan air 0.01 m3. Sistem drainase,Mann-Kendall,GEV,SIDKON, Kota Ambon.