Potensi Padang Lamun Sebagai Penyimpan Karbon Berdasarkan Jenis, Biomassa Serta Daya Serap Karbon Di Pantai Tongkaina Sulawesi Utara
Main Author: | Kondoy, KhristinIvoneFisye |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/160497/ |
Daftar Isi:
- Padang lamun adalah salah satu vegetasi pantai dimana lamun adalah tumbuhan lautyang dapat menjadi solusi dalam mengatasi perubahan iklim. Tumbuhan ini memiliki kemampuan untuk menyerap CO2 dari atmosfer menjadi energi yang berguna bagi kehidupan melalui proses fotosintesis. Melalui proses ini, tumbuhan dapat menyerap gas karbon melalui proses fotosintesis dan melepas gas karbon melalui proses respirasi, dimana tumbuhan menggunakan CO2 dalam proses fotosintesis dan menghasilkan O2 dan energi, dan sebagian energi disimpan dalam bentuk biomassa. Berbagai kajian ekosistem padang lamun telah dilaksanakan, di antaranya kajian tentang ekologi kepadatan lamun, laju pertumbuhan lamun, asosiasi organisme pada ekosistem padang lamun dan keterkaitan kualitas sedimen dengan kandungan nutrien padang lamun. Namun penelitian tentang kapasitas padang lamun dalam menyimpan dan menyerap karbon masih sangat terbatas, terutama di perairan Indonesia. Pantai Tongkaina yang berada di Sulawesi Utara memiliki padang lamun yang keadaan lamunnya masih cukup baik dan keberadaannya sangat penting untuk dipertahankan karena memegang peranan penting dalam upaya mengimbangi laju pelepasan karbon di udara. Masalah yang muncul adalah: Bagaimana jenis komposisi lamun di Pantai Tongkaina Sulawesi Utara. Bagaimana kandungan karbon dari masing-masing jenis lamun dan bagian-bagiannya (akar, rhizoma, dan daun) yang memiliki kemampuan efektif dalam menyimpan karbon pada biomassanya. Bagaimana kandungan karbon pada serasah dan sedimen. Bagaimana kemampuan dari masing-masing spesies lamun dalam menyerap karbon. Bagaimana laju penyerapan karbon melalui pertumbuhan lamun. Sehubungan dengan masalah di atas maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mendapatkan jenis dan komposisi lamun 2. Untuk menganalisis kandungan karbon dari masing-masing jenis dan bagian lamun (akar, rhizoma, dan daun) yang memiliki kemampuan efektif dalam menyimpan karbon melalui biomassa, serasah dan sedimen. 3. Untuk menentukan jenis lamun yang memiliki kemampuan efektif dalam menyerap karbon melalui kandungan karbohidrat daun. 4. Untuk mengamati laju penyerapan karbon melalui pertumbuhan lamun. Penelitian dilakukan sebanyak tiga tahap yaitu tahap I : Untuk mendapatkan Struktur Komunitas Lamun, Biomassa dan Analisis Karbon. Penelitian Tahap II : Daya Serap CO2 (dari kandungan karbohidrat daun) masing-masing jenis lamun. Penelitian Tahap III : Uji Laboratorium Daya Penyerapan CO2 melalui Laju Pertumbuhan Lamun. Komposisi lamun secara keseluruhan diperoleh 6 spesies yaitu Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Syringodium isoetifolium, dan Halophila ovalis. Tumbuhan lamun dapat menyimpan karbon sehingga dapat membantu menurunkan konsentrasi gas CO2 di atmosfer. Rhizoma merupakan bagian tubuh yang memiliki kandungan karbon paling besar dan spesies lamun Thalassia hemprichii yang ditemukan di lokasi II yaitu di wilayah dekat mangrove memiliki kandungan karbon yang paling besar. Sedimen yang berada di ekosistem lamun lokasi II mempunyai kandungan karbon terbesar dengan kisaran 5,85 – 6,18%. Lokasi III merupakan daerah kandungan karbon serasah terbesar, baik pada serasah yang melayang maupun tenggelam. Kandungan karbon organik pada serasah yang tenggelam lebih besar dibandingkan serasah yang melayang. Daya serap CO2 per individu adalah sebagai berikut : T. hemprcihii 0,50 g; E. acoroides 0,40 g; C. rotundata 0,38 g; C. serrulata 0,31 g; S. isoetifolium 0,21 g; H. ovalis 0,03 g . Daya serap bersih per hektar luas lahan (g/ha/jam) adalah sebagai berikut : T. hemprichii 220,3 g; E. acoroides 145,5 g; C. rotundata 143,6 g; C. serrulata 138,5 g; S. isoetifolium 18 g; H. ovalis 0,60 g. Spesies lamun yang memiliki penyerapan CO2 terbaik berdasarkan kandungan karbohidrat daun adalah T. hemprichii, E. acoroides, C. rotundata, C. serrulata, S. isoetifolium, dan H. ovalis. Perlakuan yang paling baik terhadap laju pertumbuhan lamun T. hemprichii yaitu perlakuan P3 dengan pemberian CO2 sebanyak 1 kali/hari (5x100 ml/menit selama 25 menit). Berdasarkan hasil pengamatan, analisis kandungan karbon, uji kandungan karbohidrat daun dan pengamatan laju penyerapan karbon melalui pertumbuhan lamun yang dilakukan secara in vitro menunjukkan lamun mempunyai kemampuan untuk menyerap dan menyimpan karbon. Laju pertumbuhan lamun Thalassia hemprichii di Pantai Tongkaina selama penelitian dikalikan luasan lamun maka lamun melakukan penyerapan CO2 dari atmosfer sebesar 964,91 (g/Ha/tahun).