Pengaruh Diversifikasi Produk Terhadap Adopsi Sistem Activity Based Costing Dengan Penggunaan Teknologi Manufaktur Tingkat Lanjut Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Di Jaw

Main Author: Iliyawati, WachidatuzZuhria
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/160364/
Daftar Isi:
  • Studi ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap adopsi sistem Activity Based Costing, dengan menggunakan teori difusi inovasi untuk mengembangkan dan menyusun hipotesis penelitian. Variabel penelitian terdiri dari diversifikasi produk sebagai variabel endogen, teknologi manufaktur tingkat lanjut sebagai variabel pemoderasi, Activity Based Costing sebagai variabel eksogen, just-in-time dan total quality management sebagai variabel kontrol. Sampel penelitian sebanyak 74 individu yang bekerja dan memiliki posisi sebagai manajer keuangan, manajer kontroler, kepala bagian akuntansi dan kepala bagian produksi yang bekerja di perusahaan manufaktur skala menengah ke atas di Jawa Timur. Pengumpulan data pada studi ini menggunakan metode mail survey, computer delivered survey dan pick up survey. Hasil studi memperoleh bukti empiris bahwa diversifikasi produk mempunyai pengaruh positif terhadap adopsi sistem Activity Based Costing. Hal ini dikarenakan saat perusahaan melakukan diversifikasi produk, maka jumlah aktivitas yang dikonsumsi berbeda. Oleh karena itu, perusahaan menggunakan sistem biaya berbasis aktivitas dalam penetapan biaya produksi agar tidak terjadi distorsi biaya. Studi ini juga menemukan bahwa penggunaan teknologi manufaktur tingkat lanjut sebagai variabel pemoderasi mempunyai pengaruh memperlemah hubungan antara diversifikasi produk dan adopsi sistem Activity Based Costing. Hal ini dikarenakan mahalnya biaya yang harus dikeluarkan apabila perusahaan menggunakan teknologi manufaktur tingkat lanjut dan sistem Activity Based Costing secara bersamaan saat melakukan diversifikasi produk. Oleh karena itu, perusahaan perusahaan yang menggunakan teknologi manufaktur tingkat lanjut saat melakukan diversifikasi produk cenderung untuk menolak menggunakan sistem Activity Based Costing. Kata kunci: diversifikasi produk, teknologi manufaktur tingkat lanjut, activity based costing, just-in -time, total quality management, teori difusi inovasi.