Pengaruh Faktor Komunikasi, Sumberdaya, Sikap Pelaksana Dan Struktur Birokrasi Terhadap Output Implementasi Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Di Kabupaten Probolinggo

Main Author: Ariyani, Dini
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/160273/
Daftar Isi:
  • Pertumbuhan ekonomi di perkotaan dengan ditandai semakin pesatnya industrialisasi, selain membawa dampak positif kearah pembangunan, juga membawa dampak negatif. Dampak negatif tersebut disebut juga dengan urban bias, yaitu kesenjangan antara perkotaan dan perdesaan tidak hanya kesenjangan dalam pembangunan, namun juga pendapatan dan gaya hidup serta budayanya . Salah satu strategi yang dipercayai mampu untuk mengatasi kesenjangan ini adalah dengan pengembangan kawasan agropolitan. Agropolitan merupakan salah satu konsep pembangunan pedesaan yang mengoptimalkan segala sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan sarana prasarana serta infrastruktur dengan berbasis agribisnis, kerakyatan, dan cinta lingkungan. Sejak tahun 2008, Kabupaten Probolinggo telah ditetapkan sebagai Kawasan Agropolitan, namun sejak pelaksanaannya belum dapat diketahui secara pasti tingkat keberhasilannya. Untuk itu diperlukan suatu penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang berpengaruh dalam implementasi program pengembangan kawasan agropolitan di Kabupaten Probolinggo tersebut . Dan dengan menggunakan teori dari Edward C III, peneliti mengambil variabel komunikasi, sumberdaya, sikap pelaksana, dan struktur birokrasi sebagai faktor yang nantinya akan diuji pengaruhnya terhadap implementasi program. Penulisan Tesis dengan judul ” Pengaruh Faktor Komunikasi, Sumberdaya, Sikap Pelaksana, dan Struktur Birokrasi Terhadap Output Implementasi Program Pembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Probolinggo” , merupakan sebuah studi dengan kajian khusus terhadap faktor-faktor apa sajakah yang berpengaruh didalamnya . Rumusan masalah dalam penelitian ini: Sejauhmana variabel-variabel komunikasi, sumberdaya, sikap pelaksana, dan struktur birokrasi secara bersama-sama dan secara parsial berpengaruh terhadap output implementasi Program Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Probolinggo? Tujuan penelitian ini: Untuk Menjelaskan sejauhmanakah pengaruh variabel-variabel komunikasi, sumberdaya, sikap pelaksana, dan struktur birokrasi secara bersama-sama dan secara parsial terhadap output implementasi Program Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Probolinggo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif, dengan pendekatan survey/sensus, dengan maksud penjelasan ( explanatory research ). Teknik pengumpulan data dari kuesioner, dokumentasi, observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis descriptive statistic , teknik analisis korelasi dan analisis regresi linier berganda. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara komunikasi (X1), sumberdaya (X2), sikap pelaksana (X3), dan struktur birokrasi (X4) terhadap output implementasi program pengembangan kawasan agropolitan di Kabupaten Probolinggo (Y). Yang berarti bahwa, peningkatan komunikasi, sumberdaya, sikap pelaksana, dan struktur birokrasi secara bersama-sama maupun secara parsial dapat meningkatkan output implementasi program pengembangan kawasan agropolitan di Kabupaten Probolinggo . S umbangan varians naik turunnya variabel bebas ( komunikasi, sumberdaya, sikap pelaksana, dan struktur birokrasi ) secara simultan mempunyai pengaruh terhadap naik turunnya variabel terikat ( output implementasi program pengembangan kawasan agropolitan di Kabupaten Probolinggo ) sebesar 51,4 % sedangkan sisanya sebesar 48,6 % dipengaruhi oleh faktor lain di luar model. Faktor lain yang mempengaruhi implementasi program pengembangan kawasan agropolitan diantaranya adalah faktor lingkungan yaitu sosial, ekonomi, dan politik. Hasil dari penelitian ini, sejalan dengan teori yang diteoremakan oleh Edward C III yang menyatakan bahwa suatu keberhasilan dalam suatu implementasi, dipengaruhi oleh berjalannya implementasi yang efektif. Implementasi yang efektif ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang oleh Edward C. III dinyatakan dalam teori model implementasinya yaitu Direct and Indirect Impact on Implementation. Model ini mengemukakan bahwa terdapat empat faktor yang dapat mempengaruh