Perencanaan Tata Ruang sebagai Upaya Adaptasi terhadap Perubahan Iklim di DAS Brantas

Main Author: Sholihah, Nahdliyatul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/160270/
Daftar Isi:
  • Perubahan iklim menjadi suatu hal yang harus dipertimbangkan dalam penataan ruang dikarenakan perubahan iklim mempunyai dampak yang sangat besar terhadap kehidupan seluruh makhluk hidup. Salah satu adaptasi kebijakan perencanaan tata ruang yang penting adalah pengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai). Hal ini dikarenakan salah satu persoalan kebutuhan manusia yang terpengaruh sebagai dampak perubahan iklim adalah ketersedian air. DAS Brantas mempunyai potensi yang besar bagi pengembangan sektor unggulan di Jawa Timur, akan tetapi hal tersebut menimbulkan permasalahan lingkungan dikarenakan terganggunya kawasan lindung akibat perkembangan penduduk dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan ruang. Dalam perkembangannya, beberapa kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah belum mengintegrasikan perubahan iklim ke dalam perencanaan tata ruang. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui permasalahan dan implementasi kebijakan di DAS Brantas, mengurutkan faktor prioritas yang berpengaruh dalam adaptasi perencanaan tata ruang terhadap perubahan iklim. Metode analisis yang digunakan salam penelitian ini adalah analisis deskriptif terhadap implementasi kebijakan perencanaan tata ruang yang terdapat di DAS Brantas. Selanjutnya dilakukan analisis evaluatif dengan menggunakan metode AHP dalam merumuskan prioritas faktor adaptasi perencanaan tata ruang terhadap perubahan iklim pada bagian hulu, tengah dan hilir DAS Brantas, serta memberikan rekomendasi kebijakan bagi upaya adaptasi perencanaan tata ruang terhadap perubahan iklim di DAS Brantas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa permasalahan penting yang terdapat di DAS Brantas adalah tingginya alih fungsi lahan dari hutan menjadi lahan pertanian dan permukiman di daerah hulu, tingginya penambangan pasir liar baik di daerah tengah maupun di daerah hilir, serta pencemaran sungai di daerah hilir pada beberapa sungai yang mengalir ke Sungai Brantas. Dari beberapa permasalahan tersebut tidak semua masalah sudah ditangani dengan baik, bahkan ada yang belum mendapatkan perhatian sama sekali dari pemerintah. Berdasarkan analisis faktor adaptasi perencanaan tata ruang terhadap perubahan iklim diperoleh faktor prioritas pada tiap bagian DAS, antara lain, 1) hulu : penutupan lahan serta daya dukung lahan, 2) tengah : jumlah badan air, jumlah ruang hijau, sempadan sungai, serta polusi, 3) hilir : pemanfaatan SDA, sistem budaya, serta industri. Rekomendasi kebijakan terdiri dari rekomendasi umum dan rekomendasi khusus, rekomendasi umum berupa tahapan adaptasi terhadap perubahan iklim yang terbagi menjadi 5 (lima) fase, sedangkan rekomendasi khusus antara lain, 1) hulu : pembatasan alih fungsi hutan lindung melalui perlindungan pada daerah hutan lindung untuk kegiatan yang menyebabkan kerusakan, pengenaan sanksi dan denda bagi oknum yang merambah hutan secara illegal, serta meningkatkan kerjasama antar sektor untuk menjaga kelestarian hutan, 2) tengah : pelarangan penambangan pasir di S.Brantas dengan memasang papan larangan dan portal pada area penambangan pasir, serta memberikan sanksi pidana bagi para penambang pasir yang masih melanggar, 3) hilir : mewajibkan kepada setiap industri untuk memiliki IPAL baik secara individu maupun terpadu serta mewajibkan untuk menjadi anggota PROPER sehingga kinerja suatu industri dapat dipantau secara intensif. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam melakukan adaptasi perencanaan tata ruang terhadap perubahan iklim harus dilihat dari permasalahan DAS Brantas pada wilayah studi, kebijakan perencanaan tata ruang pada tiap wilayah, serta faktor prioritas perencanaan tata ruang terhadap perubahan iklim. Beberapa saran bagi penelitian ini adalah : 1) perlu dilakukan studi tentang rekomendasi kebijakan bagi ketiga wilayah studi terkait dengan faktor adaptasi terhadap perubahan iklim selain faktor prioritas, 2) perlu dilakukan studi tentang adaptasi perubahan iklim secara lebih mendetail pada satu wilayah studi saja yang mencakup tahapan adaptasi terhadap perubahan iklim, 3) perlu dilakukan studi tentang tentang inventarisasi dan analisis emisi Gas Rumah Kaca (GRK) serta menetapkan target pengurangan emisi sebagai salah satu penyebab utama perubahan iklim.