Solidifikasi Lumpur Limbah Pelapisan Logam dengan Semen Portland dan Zeolit sebagai Upaya Amobilisasi Ion Logam Krom dan Nikel

Main Author: Arisandi, Yusi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/160227/
Daftar Isi:
  • Kromium dan nikel yang terkandung dalam lumpur limbah pelapisan logam (0,0215 % and 0,013 % b/b) telah berhasil di amobilisasi dengan cara solidifikasi menggunakan semen dan zeolit. Amobilisasi dapat terjadi melalui proses fisik dan kimia, yaitu logam-logam berat secara kimiawi akan terikat di dalam kisi kristal produk reaksi hidrasi dan secara fisik terenkapsulasi di dalam matriks padatan. Solidifikasi dapat menurunkan luas permukaan dari limbah sehingga dapat meminimasi terjadinya perlucutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari tentang solidifikasi lumpur limbah pelapisan logam menggunakan semen dan zeolit dan mempelajari tentang pengaruh zeolit sebagai subtituen semen terhadap kekuatan tekan dan perlucutan krom dan nikel dari monolith hasil proses solidifikasi lumpur limbah pelapisan logam. Zeolit dan semen dicampurkan berdasarkan perbandingan bobot kering, dengan rasio perbandingan antara zeolit dan semen (Z:C) yaitu 4:1, 3:1, 2:1, 1:1, 1:2, 1:3, 1:4 dan tanpa zeolit. Komposisi tersebut dicampurkan dengan lumpur limbah pelapisan logam dengan kadar air sebesar 51,36% dan faktor air yang terdapat dalam total campuran adalah sebesar 0,55. Setelah 28 hari sejak proses solidifikasi, dilakukan uji kekuatan tekan atau Unconfined Compressive Strength (UCS) dan uji perlucutan terhadap krom dan nikel yaitu Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP). Hasil dari kedua uji ini kemudian dibandingkan dengan baku mutu yang dipersyaratkan oleh US EPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan tekan hasil proses solidifikasi menurun seiring dengan peningkatan jumlah zeolit dalam campuran dengan nilai 36,37 kN ≈ 930 psi hingga 2,3 kN ≈ 59 psi. Uji perlucutan krom dan nikel dilakukan dengan menggunakan larutan asam asetat pH 2,88 dan asam sulfat pH 1, dan hasil ekstraksi menunjukkan adanya peningkatan perlucutan dengan larutan ekstraktan asam sulfat. Kadar krom dan nikel yang terlucut bervariasi dan menunjukkan nilai yang optimum pada komposisi zeolit:semen = 1:1 pada kedua larutan ekstraktan, untuk perlucutan krom adalah sebesar 0,08 ppm dengan ekstraktan CH 3 COOH dan 0,201 ppm dengan ekstraktan H 2 SO 4 dan perlucutan nikel yaitu 0,0002 ppm dan 0,020 ppm. Peningkatan perlucutan krom dan nikel terbesar adalah pada komposisi penambahan zeolit yang paling besar, hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya porositas dan terjadinya gangguan terbentuknya Kalsium Silikat Hidrat. Akan tetapi baik kekuatan tekan maupun perlucutan krom dan nikel dalam produk hasil solidifikasi masih memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan oleh US EPA. Kesimpulan dari penelitian ini adalah krom dan nikel dapat diamobilisasi dengan cara solidifikasi menggunakan semen dan zeolit.