Pengaruh Besar Arus Pengelasan Busur Listrik SMAW dan Kecepatan Pengelasan terhadap Kekuatan Tarik dan Struktur Mikro pada Material Baja Karbon Menengah
Main Author: | Udi, Slamet |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/160223/ |
Daftar Isi:
- Pengelasan merupakan suatu proses fabrikasi yang digunakan untuk penyambungan logam dengan menggunakan energi panas.Pada saat ini las busur listrik elektroda terbungkus atau Shielded Metal Arc Welding (SMAW) banyak digunakan secara luas dalam penyambungan batang-batang pada konstruksi bangunan baja dan konstruksi mesin. Pengaruh panas dari besar arus pengelasan dan kecepatan pengelasan (travel speed) menyebabkan terjadinya perubahan sifat mekanik (kekuatan tarik, kekerasan) dan fisis (pengamatan struktur makro dan struktur mikro) pada hasil lasan material yang dilas. Besar arus dan kecepatan pengelasan secara signifikan tidak mempengaruhi hasil pengujian tarik, sehingga interaksi antar kedua faktor tersebut juga tidak mempengaruhi hasil uji tarik. Dari pengujian tarik diperoleh nilai kekuatan tarik terbesar adalah pada perlakuan besar arus pengelasan 100 A dengan kecepatan pengelasan 150 mm/menit dengan nilai rata-rata 354 MPa, sedangkan nilai kekuatan tarik terkecil pada besar arus pengelasan 80 A dengan kecepatan pengelasan 90 mm/menit dengan nilai rata-rata 315 MPa. Nilai kekerasan HRC dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu besar arus pengelasan, kecepatan pengelasan dan jarak posisi uji distribusi kekerasan, adapun hasilnya adalah semakin besar arus pengelasan, kecepatan pengelasan dan jarak posisi uji distribusi kekerasan yang digunakan, maka akan semakin menurun nilai kekerasan HRC yang diperoleh. Hasil pengujian Beda Nyata Terkecil diperoleh bahwa perlakuan pada besar arus pengelasan 80 A dengan kecepatan pengelasan 90 mm/menit menghasilkan rata-rata kekerasan terbesar, yaitu 9,639 HRC ; selain itu perlakuan pada besar arus pengelasan 80 A dan 90 A dengan kecepatan pengelasan 120 mm/menit menghasilkan rata-rata kekerasan terkecil, yaitu 7,678 HRC. Pada pengamatan struktur mikro untuk daerah las ( Weld Metal ) didominasi unsur ferit dibanding perlit , sehingga sifat mekanik semakin tangguh tetapi kekuatan tariknya menurun.