Pengaruh Kuat Arus Pengelasan Dua Layer dengan Metode GTAW dan SMAW terhadap Kekuatan Tarik pada Plat ASTM A 36
Main Author: | Awali, Jatmoko |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/160214/ |
Daftar Isi:
- Pengelasan GTAW ( Gas Tungsten Arc Welding ) merupakan pengelasan dengan kualitas yang baik, namun pengelasan jenis ini tergolong pengelasan mahal, sedangkan SMAW merupakan pengelasan dengan nilai ekonomi dan kualitas pengelasan yang lebih rendah. Pada pengelasan SMAW ( Shield Metal Arc Welding ) umumnya masih sering terjadinya cacat akar pada saat pengelasan posisi root pass . Penggunaan elektroda saat pengelasan yang baik yaitu dilakukan pemanasan dalam oven terlebih dahulu untuk menghilangkan kelembaban dalam elektroda yang nantinya akan berpengaruh pada hasil pengelasan, dengan pemanasan terlebih dahulu juga pada elektrodanya akan meningkatkan kekuatan hasil pengelasan menggunakan metode SMAW tersebut. Sedangkan untuk pengelasan GTAW, metode ini sangat baik namun ketika melakukan pengelasan posisi cover pass yang memungkinkan terjadinya cacat kurangnya kolam lasan yang dihasilkan, selain itu juga pengelasan jenis ini harus menggunakan dua tangan oleh karena itu juru las GTAW harus yang bersertifikat nasional maupun international untuk menghasilkan lasan yang terbaik. Karena permasalahan kedua metode tersebut penggabungan dua jenis dilakukan yang bertujuan untuk menutupi kekurangan masing-masing. Dalam penelitian ini variasi yang digunakan adalah kuat arus GTAW 100 A, 130 A, 160 A dan SMAW 65 A, 80 A, 95 A, Filler Rod, dengan pengelasan Root Pass terlebih dahulu kemudian didiamkan hingga temperatur kembali ke temperatur ruang kemudian dilakukan pengelasan pada posisi Cover Pass . GTAW yang digunakan adalah ER70S-6 diameter 2,4 mm dan elektroda pada SMAW adalah E7016 diameter 2,4 mm yang dipanaskan 300 o C terlebih dahulu selama 1 jam dengan tebal plat 7 mm jenis ASTM A 36, kampuh yang digunakan yaitu single V Groove 60 o posisi saat mengelas yaitu 1G yaitu posisi mendatar, dengan posisi pengelasan dua layer yaitu GTAW-GTAW, GTAW-SMAW, SMAW-SMAW dan SMAW-GTAW. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa semakin besar arus yang digunakan nilai kekuatan tariknya akan menurun pada pengelasan GTAW-GTAW namun berbanding terbalik pada pengelasan SMAW-SMAW dan juga pengkombinasian pengelasan antara GTAW dan SMAW, hal ini disebab oleh pengaruh panas yang dihasilkan menggunakan GTAW, panas yang dihasilkan terpusat sehingga penurunan panas yang dihasilkan lebih lambat yang berpengaruh pada lebar HAZ dan bentuk struktur mikronya. Sedangkan indikasi cacat yang diamati terdapat cacat porosity dan cluster porosity ketika menggunakan metode pengelasan SMAW, selain itu pula luasan HAZ yang dihasilkan sangat mempengaruhi kekuatan tarik yang dihasilkan. hal ini juga diperkuat dengan hasil foto mikrostruktur yang sudah dilakukan, bentuk butir yang besar memperlihatkan bahwa nilai kekuatan tarik yang dihasilkan lebih besar.