Pengaruh Rhodamin-B Terhadap Ekspresi BAX (Bcl-2 Antagonist X) Dan BCL-2 (B-cell lymphoma-2) Hypothalamus, FSH (Follicle Stimulating Hormone) Dan LH (Luteinizing Hormone) Pada Rattus norvegicus
Main Author: | Sulistina, DewiRatna |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/160190/ |
Daftar Isi:
- Rhodamin B merupakan zat pewarna tekstil mengandung senyawa klorin (Cl-), pengalkilasi (CH3-CH3), poli aromatic hidrokarbon (PAH) mengaktivasi enzim sitokrom P-450 serta struktur quinon yang sangat redoks serta menyebabkan pembentukan Reactive Oxygen Spesies (ROS). Peningkatan ROS menginduksi apoptosis dari jalur intrinsik. Ketidakseimbangan rasio antara BAX dan BCL-2 menstimulasi apoptosis pada nucleus arkuata dan ventromedial hypothalamus (Supraoptik, Tuberal, Arkuatus, Periventrikular, Paraventrikularis). Akibat apoptosis di hypothalamus mengakibatkan penurunan sekresi GnRH sehingga mempengaruhi hipofisis anterior dalam mensekresi FSH dan LH. Dengan berkurangnya kadar FSH dan LH sampai pada target organ tidak memadai untuk mendukung perkembangan gonad. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan Rhodamin B meningkatkan ekspresi BAX (Bcl-2 Antagonist X) dan menurunkan ekspresi BCL-2 (B-cell lymphoma-2) di Hypothalamus, menurunkan kadar FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone) pada darah tikus putih Rattus norvegicus. Metode penelitian adalah “True Experimental Design” dengan desain “ post test only control group” menggunakan dua puluh delapan tikus betina Rattus norvegicus galur Wistar umur 10-12 minggu dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok dosis 4,5 mg/200 g BB, kelompok dosis 9 mg/200 g BB dan kelompok dosis 18 mg/200 g BB. Pemberian Rhodamin B dilakukan personde selama 36 hari. Sebelum tikus di euthanasia dilakukan swab vagina untuk menentukan siklus estrus, dilakukan euthanasia pada fase proestrus. Kemudian diambil sampel jaringan hypothalamus otak tikus dan darah untuk pemeriksaan ekspresi BAX dan BCL-2 menggunakan metode immunohistokimia sedangkan untuk pemeriksaan kadar FSH dan LH menggunakan metode ELISA. Pada uji Univariant Analysis of Variance dengan tingkat kepercayaan 0,05 didapatkan hasil bahwa ada perbedaan bermakna rerata ekspresi total BAX, ekspresi BCL-2, kadar FSH dan LH keempat kelompok sampel pengamatan. Analisis hasil penelitian mengunakan uji BNT dengan tingkat kepercayaan 0.05 menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna secara statistik (p-value 0.05) ekspresi total BAX antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan 4,5 mg, 9 mg, 18 mg. Ada perbedaan yang bermakna (p-value 0.05) ekspresi total BCL-2 antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan 4,5 mg, 9 mg, 18 mg. Perbandingan antara kelompok kontrol dengan dosis 4,5 mg menunjukkan adanya penurunan akan tetapi tidak bermakna secara statistik. Begitu pula pada dosis 4,5 mg dengan dosis 9 mg menunjukkan adanya penurunan akan tetapi tidak bermakna secara statistik. Sedangkan perbandingan antara kelompok kontrol dengan dosis 18 mg menunjukkan adanya penurunan dan bermakna secara statistik. Ada perbedaan yang bermakna (p-value 0.05) kadar FSH antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan 4,5 mg, 9 mg, 18 mg. Perbandingan antara kelompok kontrol dengan dosis 4,5 mg, 9 mg, 18 mg menunjukkan adanya penurunan dan bermakna secara statistik. Ada perbedaan yang bermakna (p-value 0.05) kadar LH antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan 4,5 mg, 9 mg, 18 mg. Perbandingan antara kelompok kontrol dengan dosis 4,5 mg, 9 mg, 18 mg menunjukkan adanya penurunan dan bermakna secara statistik. Dapat disimpulkan bahwa Rhodamin B pada penelitian ini meningkatkan ekspresi BAX dan menurunkan ekspresi BCL-2 Hypothalamus, menurunkan kadar FSH dan LH pada Rattus norvegicus.