Pengolahan Biodiesel Berbahan Baku Minyak Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) dengan Aplikasi Gelombang Ultrasonik dan Penambahan Cosolvent

Main Author: Handayani, Tri
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/160111/
Daftar Isi:
  • Ketersediaan bahan bakar minyak bumi yang terbatas dan sifatnya tidak terbarukan, memicu adanya kelangkaan bahan bakar minyak dimasa yang akan datang. Banyak alternatif sumber energi yang telah diteliti, salah satunya adalah biodiesel. Beberapa upaya telah dilakukan dalam penelitian dan pengembangan sumber energi alternatif diantaranya adalah pemanfaatan minyak nabati non pangan sebagai bahan pengganti solar. Salah satu strategi untuk meningkatkan kadar metil ester adalah dengan penambahan cosolvent. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi cosolvent tetrahidrofuran (THF) yang diperlukan dalam proses pembuatan biodiesel dari minyak jarak pagar ( Jatropha curcas L.) yang disertai dengan gelombang ultrasonik. serta mengetahui karakteristik biodiesel yang dihasilkan dari penambahan cosolvent tetrahidrofuran (THF) dalam proses pembuatan biodiesel dari minyak jarak pagar ( Jatropha curcas L.) yang disertai gelombang ultrasonik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode factorial dengan melakukan analisisa pengaruh perbandingan campuran THF dan waktu pengambilan sampel hasil reaksi menggunakan gelombang ultrasonik terhadap penurunan kadar TG, DG, MG dan FAME biodiesel minyak jarak pagar. Hasil analisa pada proses degumming menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar fosfor dari 110 ppm menjadi 8 ppm pada volume 100 ml. Hasil pengujian karakteristik biodiesel menggunakan TLC Scanner dapat diketahui nilai komposisi FAME sebesar 97.1, 96.1, 96.2% pada volume 100, 150 dan 200 ml untuk perbandingan co solvent dan metanol 1:1, sedangkan pada perbandingan 2:1 mencapai persentase 94.4, 93.8, 92.8% untuk volume yang sama. Hasil trigliserida pada proses penelitian ini untuk masing-masing volume adalah 1.4, 1.9, 1.92% untuk perbandingan cosolvent dengan metanol 1:1, sedangkan pada perbandingan 2:1 persentase TG untuk setiap volume adalah 2.17, 2.8, 4.11% pada menit ke-10. Hasil digliserida yang didapatkan pada perbandingan 1:1 adalah 0.9, 1.2, 1.08% pada masing-masing volume, sedangkan pada perbandingan 2:1 yaitu 1.86, 2.1, 2.18%. Monogliserida yang didapatkan mencapai persentase 0.75, 0.8, 0.8% pada masing-masing volume, sedangkan perbandingan 2:1 menghasilkan 1.57, 1.3, 0.91% pada stiap volume menit ke-10. Hasil analisa statistik pada FAME, TG, DG dan MG seluruhnya dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari pernggunaan cosolvent terhadap kandungan biodiesel yang terbentuk. Hasil rendemen gliserol yang paling tinggi mencapai 20.1% yaitu pada perbandingan 2:1 volume 100 ml. Hasil pengujian karakteristik biodiesel untuk densitas 871.13-892.01 Kg/m 3 , viskositas 2.92-4.08 cSt, titik nyala 120 – 121.95 oC, angka setan 62.67-65.7.