Optimalisasi Produksi Enzim Sellulase Dari Trichoderma reesei Dan Aspergillus niger, Hidrolisis Enzimatik Dan Fermentasi Dengan Saccharomyces cerevisiae Pada Produksi Bioethanol Dengan Jerami Padi Seb

Main Author: Sari, PoppyDiana
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/160109/
Daftar Isi:
  • Bioethanol merupakan bahan bakar alternative untuk mengatasi krisis energy. Bioethanol merupakan hasil fermentasi dari glukosa. Namun dikarenakan kebutuhan masyarakat akan glukosa yang tinggi, maka bahan bakar yang digunakan dialihkan kepada bahan lignoselulotik, bahan lignoselulotik dapat diolah menjadi glukosa dan dilanjutkan dengan fermentasi agar diperoleh bioethanol. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi optimal produksi enzim sellulase dengan menggunakan kapang Trichoderma reesei dan kapang Aspergillus niger, hidrolisis enzimatik dan fermentasi dengan menggunakan Saccharomyces cerevisiae. Penelitian dibagi menjadi 3 tahap penelitian. Tahap pertama adalah optimasi produksi enzim sellulase yang dibagi menjadi 2 bagian, bagian pertama dilakukan dengan 1 faktor perlakuan yaitu pH antara lain pH 4, pH 5 dan pH 6, pengamatan dilakukan selama 10 hari setiap 24 jam, penelitian dilakukan dengan menggunakan 2 kapang berbeda dan dilakukan dengan 3 kali pengulangan, sehingga diperoleh 180 unit perlakuan. Pada bagian kedua dengan 1 faktor perlakuan, yaitu pH x, pH x.2, pH x.4, pH x.5, pH x.6, dan pH x.8. Pengamatan dilakukan selama 10 hari setiap 24 jam. Nilai x adalah dimana diperoleh pH yang menghasilkan nilai aktivitas enzim tertinggi pada bagian pertama. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 2 kapang berbeda dan dilakukan dengan 3 kali pengulangan, sehingga diperoleh 360 unit perlakuan. Tahap kedua adalah hidrolisis yang dilakukan dengan dua faktor penelitian, faktor pertama adalah perpaduan antara enzim sellulase dari Trichoderma reesei dan enzim sellulase dari Aspergillus niger dengan jumlah perbandingan 1:0, 0:1, 1:1, 1:2, 1:3, 2:1 dan 3:1 (v/v), faktor kedua adalah waktu yang dibutuhkan untuk hidrolisis, perlakuan hidrolisis dilakukan selama 72 jam dan pengamatan dilakukan setiap 8 jam. Penelitian dilakukan dengan 3 kali pengulangan sehingga diperoleh 189 unit perlakuan. Tahap ketiga adalah fermentasi yang dilakukan dengan 2 faktor, faktor pertama adalah pH hidrolisat yaitu pH 4, pH 5 dan pH 6, serta faktor kedua adalah jumlah inokulum Saccharomyces cerevisiae yaitu 0.5% dan 0.75% (b/v). Penelitian dilakukan dengan 3 kali pengulangan sehingga diperoleh 18 unit perlakuan. Dari penelitian ini diperoleh kondisi optimal produksi enzim sellulase dari Trichoderma reesei adalah pada pH 5 dan lama inkubasi 4.68 hari dengan aktivitas enzim sellulase optimal sebesar 1.8 IU/ml. Kondisi optimal pada produksi enzim sellulase dari Aspergillus niger adalah pada pH 4.83 dan inkubasi selama 11.4 hari dan menghasilkan aktivitas enzim yang optimal sebesar 1.80 IU/ml. Pada tahap hidrolisis, diperoleh kondisi optimal perpaduan enzim sellulase dari Trichoderma reesei dan Aspergillus niger 3:1 dengan lama hidrolisis 48.7 jam dengan hasil kadar glukosa optimal sebanyak 10%. Sedangkan pada tahap fermentasi, diperoleh kadar ethanol optimal sebesar 5.5% pada kondisi pH 3.59 dan jumlah inokulum 0.75%.