Analisis Pengaruh Faktor Brand Image Dan Brand Attitude Terhadap Brand Equity Dan Minat Pembelian Ulang (Studi Pada Kentucky Fried Chicken (Kfc) Di Kota Malang)
Main Author: | Imaaduddiin, Tegar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/159944/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini menganalisis pengaruh Brand Image dan Brand Attitude terhadap Brand Equity dan Minat Pembelian Ulang. Selain itu penelitian ini juga menganalisis pengaruh tidak langsung Brand Image dan Brand Attitude terhadap minat pembelian ulang yang dimediasi oleh brand equity. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh konsumen dewasa dari Kentucky Fried Chicken di Kota Malang dengan sampel penelitian sebanyak 100 orang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Brand Image dan Brand Attitude secara langsung berpengaruh terhadap brand equity,Brand Image dan Brand Attitude secara langsung berpengaruh terhadap minat pembelian ulang, brand equity secara langsung berpengaruh terhadap minat beli ulang dan brand equity mampu memediasi pengaruh antara Brand Image dan Brand Attitude dengan Minat Pembelian Ulang. KFC harus mampu membaca tren yang ada di masyarakat, baik itu dengan melakukan pengamatan ataupun dengan melakukan survey. Menemukan dan merumuskan peluang bisnis yang bisa digarap dan tidak melenceng jauh dari core bisnis yang telah ada. KFC telah melakukan hal ini, yaitu dengan menjual CD music indie.Mengembangkan ide / konsep bisnis yang inovatif dan sesuai dengan demand pasar. Hal yang telah dilakukan oleh KFC adalah dengan menciptakan sebuah konsep kedai kopi yang dinamakan KFC Coffee. Hal ini dilakukan untuk menciptakan image bahwa KFC adalah sebuah produk lifestyle dan menyesuaikan dengan pangsa pasar yang berupa remaja dan dewasa. Melakukan inovasi dalam produk, pelayanan dan promosi. Selalu mengedukasi dan memberikan pelatihan kepada karyawan agar sesuai dengan kultur bisnis yang diadopsi. Hal ini perlu dilakukan mengingat kultur bisnis bisa berubah sesuai dengan perubahan strategi perusahaan. Melakukan promosi terhadap produk, layanan dan promo yang sedang dilakukan. Mengembangkan proses inovasi yang berkesinambungan dan berjangka panjang. Salah satunya adalah mengahadapi tantangan stigma bahwa makanan cepat saji tidaklah baik untuk kesehatan. KFC selaku pemain besar dalam industry ini harus bisa meyakinkan masyarakat bahwa produk mereka ramah kesehatan dan lingkungan.