Analisis Pengaruh Strategi Green Marketing terhadap Keputusan Pembelian dan Dampaknya terhadap Community Development pada Produk Organik (Studi Kasus pada Produk Beras Organik Cap Lumpang Berlian Agro

Main Author: Utami, VitaKurnia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/159861/
Daftar Isi:
  • Pertanian organik adalah sistem budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Kontribusi pasar organik untuk wilayah Asia termasuk Indonesia masih potensial untuk dikembangkan. Pada tahun 2005, pasar beras organik di Indonesia baru mencapai Rp. 28 milyar dengan pertumbuhan sekitar 22 persen per tahunnya. Volume produksi beras organik nasional meningkat dari 1.180 ton ditahun 2001 menjadi hampir 11.000 ton di tahun 2004. Indonesia masih mempunyai potensi besar mengembangkan pertanian organik, khususnya padi organik. Produksi padi organik di Indonesia dimulai di daerah Malang (Jawa Timur), Bantul (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Magelang, Boyolali, Sragen (Jawa tengah) (Farmia, 2008). Penelitian ini membahas mengenai penerapan strategi green marketing yang dilakukan oleh Agroindustri produk organik “Sumber Makmur”. Pendekatan pemasaran hijau (green marketing approach) pada area produk hijau ini penting untuk dilakukan dan diaplikasikan dalam kehidupan nyata yakni dapat meningkatkan integrasi dari isu lingkungan pada seluruh aspek dari aktivitas perusahaan, mulai dari formulasi strategi, perencanaan, penyusunan, sampai produksi dan penyaluran atau distribusi dengan para pelanggan. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis besar pengaruh Green Product, Green Price, Green Place, dan Green Promotion terhadap keputusan pembelian baik secara parsial maupun secara gabungan dan menunjukkan variabel yang paling besar pengaruhnya, (2) Menganalisis besar pengaruh Green Product, Green Promotion dan Keputusan Pembelian terhadap program Community Development (CD), (3) Menganalisis besar pengaruh Green Product, Green Price, Green Place, dan Green Promotion secara tidak langsung melalui Keputusan Pembelian terhadap program Community Development (CD). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan kuantitatif. Pertama untuk pengambilan data menggunakan kuisioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan pada konsumen produk “Lumpang Berlian”. Untuk pengujian deskriptif dilakukan dengan cara menjelaskan karakteristik responden dari 110 responden tersebut. Selanjutnya, akan diuji pengaruh Green Marketing (16 indikator) terhadap Keputusan Pembelian (3 indikator) serta dampaknya terhadap program Community Development (CD) (6 indikator) dengan menggunakan alat Analisis Faktor dan Path (jalur). Cara menganalisis hubungan atau pengaruh diantara ketiga variabel tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS 20 WINDOWS ( Statistical Package for Social Science ). Hasil penelitian ini adalah (1) Dari hasil pengujian analisis Path , diketahui bahwa untuk variabel Green Product (X1) , Green Price (X2) , Green Place (X3) , dan Green Promotion (X4) berdasarkan uji Goodness of Fit , Parsial (uji t hipotesis 2 arah) maupun pengaruh secara langsung dan tidak langsung berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y) yaitu sebesar sebesar 81.9 persen. Sedangkan sisanya (100 persen - 81.9 persen = 18.1 persen) adalah kemungkinan terdapat aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y). Adapun variabel Produk Hijau (Green Product) (X1) memiliki pengaruh paling tinggi diantara sub variabel lain pada Green Marketing (X) yakni sebesar 0.7199 dan yang terendah adalah sub variabel Green Place (X3) dengan nilai sebesar 0.4756. Akan tetapi, jika dilakukan uji parsial berdasarkan nilai probabilitas (α = 0.05), terdapat satu sub variabel Green Place (X3) yang tidak memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y) dengan nilai 0.124 0.05. Artinya, semakin tinggi nilai atau penerapan Green Marketing (X) pada Agroindustri beras organik “Lumpang Berlian” Sumber Makmur, maka akan semakin tinggi pula tingkat frekuensi pembelian konsumen produk beras organik tersebut. (2) Dari hasil pengujian diketahui bahwa untuk variabel Product (X1), Promotion (X4) dan Keputusan Pembelian (Y) terhadap Community Development (CD) (Z) yaitu sebesar 63.0%. Sedangkan sisanya (100 persen - 63.0 persen = 37.0 persen) adalah kemungkinan terdapat aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh terhadap perubahan Community Development (CD) (Z). Sehingga dapatlah disimpulkan bahwa konsumen, masyarakat sekitar dan masyarakat luas yang menilai program Community Development (CD) tidak hanya mempertimbangkan variabel Green Marketing ( Product and Promotion ) secara langsung, namun perlu adanya faktor lain yang dapat membentuk pemahaman terhadap produk beras organik “Lumpang Berlian”. (3) Berdasarkan hasil pengujian, semua hubungan yang terjadi antara variabel Green Product (X1) , Green Price (X2) , Green Place (X3) , dan Promosi Green Promotion (X4) secara tidak langsung melalui Keputusan Pembelian (Y) terhadap variabel Community Development (CD) (Z) memiliki hubungan yang signifikan, karena semua probabilitasnya variabel tersebut lebih kecil dari pada 0.05. Artinya, semakin tinggi nilai yang diberikan oleh variabel Keputusan Pembelian, maka akan semakin tinggi pula program Community Development (CD) yang dilaksanakan dan dijelaskan oleh variabel Green Marketing pada pelanggan atau konsumen produk “Lumpang Berlian” Agroindustri Sumber Makmur. Saran dari penelitian ini adalah: (1) Peneliti yang akan datang tidak diharuskan untuk selalu menggunakan variabel green marketing beserta sub variabelnya yang telah di breakdown menjadi beberapa sub variabel yang linear melainkan banyak faktor dan indikator-indikator dalam teori tertentu yang bisa digunakan oleh sebuah perusahaan untuk menerapkan strategi-strateginya dalam menjalankan usahanya antara lain