Analisis Supply Chain Management (SCM) pada Komoditas Ayam Buras (Ayam Kampung) untuk Mendukung Industri Jasa Kuliner

Main Author: Imsin, Mohammad
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/159780/
Daftar Isi:
  • Ayam buras/kampung merupakan salah satu jenis unggas lokal yang berpotensi sebagai penghasil daging yang sangat dibutuhkan oleh industri kuliner di Kabupaten Pasuruan, kebutuhannya rata-rata mencapai 3,5 juta ekor per tahun. Walaupun permintaan tinggi dan harga stabil, tetapi tidak diimbangi dengan jumlah populasi yang memadai dan berakibat pada keterbatasan barang ,harga yang tinggi, serta munculnya barang pengganti. SCM adalah salah satu metode untuk mengetahui aliran bahan, uang, informasi serta hubungan antara pasokan dan kebutuhan yang melibatkan jaringan dari hulu sampai hilir. Manajemen rantai pasok yang terkoordinir dengan baik dapat menyeimbangkan antara pasokan dan kebutuhan ayam buras untuk kebutuhan industri kuliner di Kabupaten Pasuruan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan mengoptimalkan jaringan SCM komoditas ayam buras untuk memenuhi kebutuhan industri kuliner di Kabupaten Pasuruan, dengan menggunakan metode deskriptif yang dilakukan dengan cara studi dasar ke jaringan kelompok peternak pemasok tetap ke sentra di Kab. Blitar, pedagang pengepul, pedagang besar dan pemotong di daerah sentra Kec.Pandaan serta rumah makan paket wisata Kab. Pasuruan dengan cara observasi dan wawancara langsung serta menggali data dokumentasi dinas terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SCM komoditas ayam buras di Kab. Pasuruan antara jumlah populasi dan kebutuhan ada jarak yang cukup besar (rata-rata kekurangan pasokan diatas 70%) per tahun. Jaringan SCM belum terbangun dengan baik masih tersekat sekat, belum ada koordinasi hulu sampai hilir, pelaku rantai pasok hanya berkomunikasi dalam satu jenjang, kondisi di hulu/peternak mengahadapi permasalahan keterbatasan bibit, modal, dan sistem beternak yang masih bersifat tradisional. Hasil perhitungan forcasting memperkirakan kebutuhan ayam buras di tahun 2009 akan mencapai 4.708 ribu ekor, di tahun 2010 akan mencapai 5.484,2 ribu ekor, di tahun 1011 akan mencapai 6.259,96 ribu ekor. Dan hasil optimasi pemenuhan kebutuhan baru mencapai 16,34%, 18,23% serta mencapai 15,98% di masing masing tahun.