Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard (Studi pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur)
Main Author: | Suwardika, INyoman |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/159327/ |
Daftar Isi:
- Setiap organisasi, termasuk organisasi publik, membutuhkan alat untuk mengkomunikasikan rencana-rencana strategisnya kepada semua anggota organisasi. Alat komunikasi tersebut adalah Balanced Scorecard. Balance Scorecard merupakan suatu pendekatan dalam pengukuran kinerja manajemen perusahaan, yang juga dapat diterapkan sebagai suatu sistem strategi manajemen. Balance Scorecard dapat menuntun manajemen dan anggota organisasi dalam menterjemahkan visi, misi serta strategi organisasi ke dalam tindakan yang nyata. Penelitian ini dilakukan pada Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badan Diklat) Provinsi Jawa Timur. Selama ini, Badan Diklat Provinsi Jawa Timur belum menggunakan balanced scorecard untuk mengukur kinerjanya. Hal ini menyebabkan pengukuran kinerja yang dilakukan belum optimal, terutama dari sisi non finansial. Dalam Balanced Scorecard , pengukuran kinerja dilihat dari 4 perspektif yaitu Customer and Stakeholder Perspective, Financial Perspective, Employees and Organization Capacity Perspective, dan Internal Bussiness Process Perspective. Dalam Customer and Stakeholder Perspective, pengukuran kinerja dapat dilihat dari materi Diklat yang dapat dan yang tidak dapat dipenuhi oleh Badan Diklat Provinsi Jawa Timur, permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan pelaksanaan Diklat, pencapaian sasaran dalam kompetensi aparatur pemerintah, dan tingkat kepuasan peserta diklat. Dalam Financial Perspective, kinerja Badan Diklat Provinsi Jawa Timur dapat diukur dengan menggunakan analisis realisasi anggaran, tingkat efisiensi dan efektifitas penggunaan anggaran, dan analisis vertikal. Dalam Employees and Organization Capacity Perspective, pengukuran kinerja dapat dilihat dari pemanfaatan teknologi informasi, absensi karyawan dan perhitungan perputaran karyawan. Dalam Internal Bussiness Process Perspective , pengukuran kinerja dapat dilihat dari analisis sasaran yang tertuang dalam Rencana Strategis, perbandingan target dan realisasi peserta kegiatan diklat dan analisis pelaksanaan pengendalian dan evaluasi kegiatan diklat. Secara keseluruhan kinerja Badan Diklat Provinsi Jawa Timur sudah baik. Namun apabila dilihat dari analisis Balanced Scorecard masih ada yang perlu ditingkatkan misalnya perlunya koordinasi yang lebih intensif antara provinsi dan Kabupaten/Kota untuk memenuhi target peserta Diklat dan pemanfaatan teknologi informasi, dukungan sistem informasi manajemen dan database senantiasa harus selalu ditingkatkan agar penerapan pengukuran kinerja dari perspektif finansial dan non finansial ( Balanced Scorecard) dapat dilakukan dengan baik.