Strategi Perencanaan Pembangunan Industri Berbasis Produk Unggulan Daerah Studi Pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Blitar
Main Author: | Pradigda, EyudaAngga |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/159318/ |
Daftar Isi:
- Latar belakang penelitian ini adalah bahwa dalam hal pembangunan, setidaknya terdapat 3 (tiga) pilar pembangunan yakni: pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan pembangunan lingkungan hidup. Menurut Kuncoro (2012) pembangunan ekonomi adalah suatu proses dimana suatu masyarakat menciptakan suatu lingkungan yang mempengaruhi kinerja pembangunan ekonomi, seperti kenaikan kesempatan kerja, penurunan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi. Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembangunan ekonomi, menurut Tarigan (2014) pemerintah daerah harus mampu menentukan sektor yang memiliki keunggulan di wilayahnya, karena sektor yang memiliki keunggulan dapat mendorong sektor-sektor lain untuk berkembang. Di sisi lain, menurut Chenery dan Syrquin (1975) dalam Arsyad (2010) transformasi struktural perekonomian terjadi dari ekonomi tradisional yang menitikberatkan pada sektor pertanian, ke sektor ekonomi modern yang didominasi oleh sektor industri sebagai mesin utama pembangunan. Untuk itu dibutuhkan perencanaan pembangunan industri daerah. Rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi: Bagaimanakah identifikasi sektor/ subsektor unggulan Kabupaten Blitar, Bagaimanakah identifikasi produk unggulan industri Kabupaten Blitar, dan Bagaimanakah strategi pengembangan produk unggulan industri Kabupaten Blitar. Adapun tujuan penelitian ini yaitu: Menganalisis, mengidentifikasi dan menentukan subsektor unggulan industri Kabupaten Blitar, Menganalisis, mengidentifikasi dan menentukan produk unggulan Kabupaten Blitar, dan Menganalisis, mengidentifikasi dan menentukan strategi pengembangan produk unggulan industri Kabupaten Blitar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan instrumen kuisioner, wawancara dan studi dokumen serta kepustakaan. Alat analisis yang digunakan yaitu Analisis Location Quotient (LQ) dan Analisis Shiftshare untuk menentukan sektor dan subsektor industri unggulan, Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan produk unggulan daerah serta Analisis SWOT dalam penentuan strategi pengembangan produk unggulan tersebut. Berdasarkan hasil analisis shiftshare tahun 2010-2015 teridentifikasi 3 (tiga) subsektor industri unggulan Kabupaten Blitar meliputi: 1) Subsektor Industri Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya, 2) Subsektor Industri Barang Galian bukan Logam serta 3) Subsektor Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan. Selanjutnya dari ketiga subsektor unggulan tersebut diidentifikasi produknya. Berdasarkan hasil identifikasi, terdapat 4 (empat) alternatif produk unggulan meliputi: 1) Kerajinan Aksesoris Indian Art, 2) Aneka Kendang dan Bedug, 3) Kerajinan Tempurung Kelapa dan 4) Gerabah Seni. Dalam penentuan produk unggulan prioritas, digunakan analisis AHP dimana dihasilkan produkunggulan prioritas Kabupaten Blitar adalah kerajinan tempurung kelapa. Tahap selanjutnya adalah menentukan strategi prioritas dalam pengembangan kerajinan tempurung kelapa tersebut. Berdasarkan hasil analisis SWOT dalam penyusunan strategi Kerajinan Tempurung Kelapa, didapatkan hasil pembobotan matnks internal dan eksternal bahwa total Internal Factors Evaluation (IFE) sebesar 2,45 serta total External Factors Evaluation (EFE) sebesar 2,53. Dari hasil tersebut, maka posisi kerajinan tempurung kelapa dikaitkan dengan matriks IFAS dan EFAS berada dalam sel V, yang berarti pada posisi jaga dan bertahan (hold and maintain). Pada posisi tersebut, maka strategi utama pengembangannya difokuskan pada strategi market penetration dan product development, untuk itu dalam penyusunan strategi fungsional Strength-Opportunity (SO), Weakness-Opportunity (WO), Strength-Threats (ST) dan Weakness-Threats (WT) diarahkan untuk market penetration dan product development. Setelah ditentukan strategi-strategi tersebut, ditentukan strategi prioritas utama diantara strategi SO, WO, ST dan. T. Hasil rekapitulasi matriks internal eksternal, strategi SO mempunyai total nilai paling besar, sehingga strategi prioritas dalam pengembangan kerajinan tempurung kelapa adalah strategi SO.