Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Mutu (SPM) Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap Kualitas Audit (Studi pada Kantor Akuntan Publik di Kota Malang)
Main Author: | Fauji, Lukito |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/159231/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh simultan, parsial, dan pengaruh dominan variabel penerapan Sistem Pengendalian Mutu KAP yang terdiri dari Independensi, Penugasan Personal, Konsultasi, Supervisi, Pemekerjaan, Pengembangan Profesional, Promosi, Penerimaan dan Keberlanjutan Klien, dan Inspeksi terhadap Kualitas Audit KAP Kota Malang. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan ( eksplanatory ) yang dilaksanakan antara bulan Juni 2013 s/d Agustus 2013 di 8 (delaan) Kantor Akuntan Publik Kota Malang. Populasi ditetapkan auditor dan staf auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) Kota Malang berjumlah 76 orang. Teknik Sampling dilakukan secara sensus ( complete enumeration) sehingga sampel penelitian adalah keseluruhan jumlah populasi, yakni 76 orang. Instrumen penelitian berupa kuisioner dengan pengukuran Skala Likert 1-5 yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Metode analisis data dilakukan dengan teknik statistik deskriptif dan statistik inferensial berupa regresi linier berganda dilanjutkan pengujian hipotesis F- test dan t- test serta penentuan variabel berpengaruh dominan dengan standardized coefficient beta (β). Hasil penelitian menunjukkan nilai Adsjusted R2 sebesar 0,960 yang berarti bahwa 96% kualitas audit dipengaruhi oleh variabel-variabel Penerapan Sistem Pengendalian Mutu KAP yang terdiri dari independensi, penugasan personal, konsultasi, supervisi, pemekerjaan, pengembangan profesional, promosi, penerimaan keberlanjutan klien, dan Inspeksi, sedangkan 4% dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil pengujian hipotesis menyimpulkan bahwa independensi, penugasan personal, konsultasi, supervisi, pemekerjaan, pengembangan profesional, promosi, penerimaan dan keberlanjutan klien, dan inspeksi memiliki pengaruh signifikan secara simultan terhadap kualitas audit. Sementara itu, independensi, penugasan personal, konsultasi, dan supervisi masing-masing memiliki pengaruh signifikan secara parsial terhadap kualitas audit, sedangkan pemekerjaan, pengembangan profesional, promosi, penerimaan dan keberlanjutan klien, inspeksi masing-masing tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Selanjutnya, penugasan personal merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap kualitas audit. Saran yang bisa diberikan hendaknya Kantor Akuntan Publik (KAP) menyusun kebijakan dan prosedur Sistem Pengedalian Mutu. Praktisi, hendaknya mengikuti kebijakan dan prosedur Sistem Pengedalian Mutu yang ditetapkan oleh KAP, dan bagi Pengguna Jasa KAP hendaknya memilih KAP yang telah menerapkan Sistem Pengendalian Mutu karena hal ini akan berpengaruh terhadap kualitas audit yang dihasilkan.