Dilema Judgment Internal Auditor dalam Perspektif Falsafah Jawa “Ngono Yo Ngono Ning Ojo Ngono”
| Main Author: | Santoso, Budi |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed |
| Terbitan: |
, 2012
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/159221/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk memahami penyebab timbulnya dilemma judgment internal auditor sekaligus memahami penerapan falsafah Jawa “ ngono yo ngono ning ojo ngono” dalam menyikapi dilema judgment yang dihadapi internal auditor. Atas dasar tujuan ini, maka penelitian difokuskan pada penyebab timbulnya dilema judgment internal auditor dan penerapan falsafah Jawa “ ngono yo ngono ning ojo ngono” dalam menyikapi dilema judgment yang dihadapi internal auditor. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologis , dimana situs dan lokasi penelitian ditetapkan pada salah satu perusahaan di Surabaya. Data diperoleh melalui wawancara kepada informan utama internal auditor didukung oleh dokumen serta tempat dan peristiwa sebagai tambahan data. Sementara itu pengujian keabsahan data dilakukan dengan teknik trianggulasi melalui wawancara, observasi langsung, dan observasi tidak langsung. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa fenomena hubungan pribadi Internal Auditor dengan Direktur, Komisaris yang tidak menghargai prestasi kerja internal auditor, tindakan manajemen yang tidak konsisten karena diskriminatif, adanya hubungan istimewa dan business politic, serta keharusan menjalin hubungan baik dengan auditee untuk kelancaran tugas, menyebabkan timbulnya dilema judgment internal auditor saat menemukan adanya kecurangan. Selanjutnya, Internal Auditor dalam menyelesaikan dilema judgment tidak semata-mata menggunakan Kode Etik sebagai pedoman perilaku internal auditor, namun juga menerapkan falsafah Jawa “ Ngono Yo Ngono Ning Ojo Ngono ”. Penerapan falsafah Jawa ini ternyata mampu menumbuhkan “ keseimbangan” dalam menjalankan tugas dan kewajiban internal auditor dengan tetap berada pada koridor “amanah” tanpa merugikan pihak lain. Atas dasar hasil penelitian ini, maka manajemen perusahaan hendaknya mengadopsi ajaran yang terdapat dalam falsafah Jawa “ Ngono Yo Ngono Ning Ojo Ngono ”, sehingga manajemen mampu menciptakan keseimbangan kepentingan semua stakeholder dan system pengendalian dapat berjalan secara efektif dan efisien.