Optimasi Formula Zat Pengatur Tumbuh pada Mikropropagasi Rumput Laut Kappaphycus alvarezii secara in vitro
Main Author: | Mulyaningrum, SriRedjekiHesti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/159099/ |
Daftar Isi:
- Rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii atau sering dikenal dengan Eucheuma cotonii merupakan golongan alga merah ( Rhodophyta) banyak dibudidayakan oleh masyarakat pesisir. Keunggulannya sebagai komoditas yang mampu mengentaskan kemiskinan masyarakat pesisir masih diikuti dengan masalah keterbatasan benih. Kultur jaringan dengan teknik induksi kalus merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi masalah ketersediaan benih. Penentuan jenis dan modifikasi zat pengatur tumbuh menjadi faktor penentu keberhasilan kultur jaringan. Zat pengatur tumbuh eksogen dengan jenis yang sama dengan hormon pertumbuhan endogen pada rumput laut dengan formulasi yang tepat, dapat membantu proses morfogenesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penambahan zat pengatur tumbuh eksogen dengan jenis yang sama dengan hormon pertumbuhan endogen pada rumput laut Kappaphycus alvarezii terhadap morfogenesis filament kalus rumput laut Kappaphycus alvarezii serta mendapatkan formula zat pengatur tumbuh yang optimal bagi morfogenesis filamen kalus rumput laut Kappaphycus alvarezii hasil induksi kalus pada kultur in vitro . Desain penelitian adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan formula zat pengatur tumbuh, dengan pengulangan masing-masing perlakuan 3 kali. Parameter yang diamati adalah bobot mutlak, laju pertumbuhan harian, sintasan, kecepatan regenerasi, panjang tunas dan perkembangan morfologi. Tahap persiapan yaitu inisiasi dan proliferasi bertujuan untuk mengasilkan filamen kalus yang akan digunakan pada penelitian inti. Penelitian inti dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama optimasi auksin ( indole acetic acid = IAA) dan sitokinin (kinetin dan zeatin) dengan formula IAA+kinetin+zeatin sebagai berikut: A (0,4:0:1) mg/L; B (0,4:0,25:0,75) mg/L; C (0,4:0,5:0,5) mg/L; D (0,4:0,75:0,25) mg/L; E (0,4:1:0) mg/L; kontrol (tanpa ZPT). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa formula A merupakan formula optimum dengan bobot mutlak sebesar 0,0347 g, laju pertumbuhan harian 1,929%, sintasan 83,88%, laju regenerasi 41,67% dan rata-rata panjang tunas 44,59 μm. Formula ini selanjutnya digunakan untuk menentukan formula giberellin, auksin dan sitokinin optimum. Formula yang diujikan adalah IAA+zeatin+GA 3 dengan formulas berikut: A (0,4:1:0,4) mg/L; B (0,4:1:0,6) mg/L; C (0,4:1:0,8) mg/L; D (0,4:1:1) mg/L; kontrol (tanpa ZPT). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa zat pengatur tumbuh yang jenisnya sama dengan hormon pertumbuhan endogen pada rumput laut Kappaphycus alvarezii dengan formulasi tertentu dapat membantu morfogenesis filamen kalus membentuk tunas. Formula optimum untuk morfogenesis rumput laut Kappaphycus alvarezii adalah formula B dengan komposisi IAA+zeatin+GA 3 = 0,4:1:0,6 mg/L dengan bobot mutlak sebesar 0,04221 g, laju pertumbuhan harian 2,11%/hari, sintasan 91,67%, laju regenerasi 58,33% dan rata-rata panjang tunas 53,76 μm. Tunas mulai terbentuk pada 15 hari masa kultur.