Identifikasi Kesesuaian Lahan Budidaya Teripang Pasir (Holothuria Scabra) Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Perairan Lombok Barat
Main Author: | Mulyani, LailyFitriani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/159094/ |
Daftar Isi:
- Teripang merupakan kelompok hewan invertebrata dari filum Echinodermata kelas Holothurioidea. Teripang termasuk komponen penting dalam rantai makanan karena peranannya sebagai pemakan endapan (deposit feeder) dan pemakan materi tersuspensi (suspension feeder). Oleh karena itu diperlukan informasi yang memadai yang bisa dipakai untuk pengelolaan teripang secara berkelanjutan. Salah satu metode yang digunakan adalah dengan menggunakan sistem informasi geografis (SIG). Metode ini dapat digunakan untuk memudahkan dalam mengetahui lokasi penyebarannya, sehingga pengembangan dalam kegiatan budidaya teripang pasir (Holothuria scabra) dapat tercapai dengan optimal. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kesesuaian kawasan budidaya teripang menggunakan Aplikasi SIG yang disajikan dalam bentuk peta kesesuaian kawasan budidaya teripang pasir (Holothuria scabra) di Perairan Lombok Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2016 – 27 November 2016 di Gili Asahan, Gili Layar dan Gili Gede Kecamatan Sekotong Barat Kabupaten Sekotong Barat Pulau Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei, berupa data primer dan sekunder yang berkaitan langsung dengan hidup teripang. Hasil penelitian di Perairan Lombok Barat adalah: suhu 29,14 – 30,240C, kecerahan 0,78 – 1,35 m, kecepatan arus 0,2 – 0,7 m/s, curah hujan 174 mm, keterlindungan: terlindung, cukup terlindung dan tidak terlindung, kedalaman 0,78 – 1,35 m, pasang surut air laut 0,9 m, pH 6,82 – 7,50, salinitas 32 – 34 ppt, DO 6,19 – 6,52 mg/l, substrat: lumpur berpasir, karang, pasir dan pecahan karang, klorofil a 0,15-0,27 mg/m3, dan jumlah teripang 1 – 7 individu. Lokasi kesesuaian lahan untuk kategori sangat sesuai terdapat di Gili Gede, kategori sesuai di Gili Asahan dan kategori tidak sesuai di Gili Layar. Parameter paling berpengaruh dalam kesesuaian lahan adalah substrat, jumlah teripang dan curah hujan.