Pemanfaatan Limbah Padat Tambak Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Dalam Kultur Murni Chlorella Sp

Main Author: Tangguda, Sartika
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/159088/
Daftar Isi:
  • Pada tahun 2014, produksi udang budidaya ditargetkan mencapai 699.000 ton yang terdiri dari 188.000 ton udang windu dan 511.000 ton udang vaname. Target produksi udang budidaya yang semakin meningkat mengharuskan para pelaku budidaya untuk merubah pola budidaya udang menjadi intensif bahkan super intensif. Perubahan pola budidaya ini telah mempengaruhi penurunan kualitas lingkungan karena proses produksi akuakultur selalu diikuti oleh buangan limbah yang mengandung bahan organik dan nutrien. Limbah padat tambak udang mengandung 1,92% C organik; 0,54% N total; dan 1,70% P. Kadar unsur hara yang terdapat dalam limbah padat tambak udang vaname ini mencukupi kebutuhan Chlorella sp. untuk pertumbuhannya karena sel alga membutuhkan 0,063 g N dan 0,009 g P untuk menghasilkan 1 g sel alga yang baru. Limbah organik ini harus diubah menjadi bahan anorganik untuk dapat dimanfaatkan oleh mikroalga dalam bentuk amonium, nitrat, dan fosfat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji waktu penguraian bahan organik menjadi bahan anorganik dalam proses perendaman limbah padat tambak udang vaname dan mengkaji dosis penggunaan limbah padat tambak udang vaname untuk menghasilkan kepadatan sel tertinggi, laju pertumbuhan spesifik tercepat, dan kadar klorofil tertinggi pada Chlorella sp. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Sampel limbah tambak udang diperoleh dari lokasi pertambakan udang vaname intensif. Penelitian ini terdiri dari 2 tahap, yaitu Tahap I (Waktu perendaman limbah padat tambak udang vaname) dengan 7 perlakuan (24, 48, 72, 96, 120, 144, dan 168 jam) dan tiga kali ulangan. Tahap II (Dosis pemberian limbah padat tambak udang vaname) dengan 5 perlakuan (0, 2, 4, 6, dan 8 gram/l) dan tiga kali ulangan. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah nilai amonium, nitrat, fosfat, kepadatan sel Chlorella sp., laju pertumbuhan spesifik, kadar klorofil, dan kualitas air. Data yang diperoleh dari hasil penelitian, kemudian dianalisis secara statistik dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan aplikasi statistik yaitu SPSS versi 16.0. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah perendaman limbah selama 24 jam memberikan pengaruh terbaik pada kadar amonium (0,673 ppm), nitrat (1,213 ppm), dan fosfat (0,165 ppm). Dosis limbah padat tambak udang vaname yang dapat digunakan untuk mendapatkan pertumbuhan terbaik adalah 2 g/l. Hal ini ditunjukkan dengan kepadatan sel tertinggi (2.333.333 sel/ml), laju pertumbuhan spesifik tercepat (0,7677), dan kadar klorofil sebesar 89,0568 mg/m3 (86,1568 mg/m3 klorofil a dan 2,9000 mg/m3 klorofil b). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa limbah padat tambak udang vaname dapat digunakan sebagai media kultur murni Chlorella sp. dan menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan Chlorella sp. yang dikultur dengan pupuk Walne.