Penggunaan Kelenjar Hipofisa Katak Sawah (Fejervarya Cancrivora) Untuk Mempercepat Ovulasi Dan Pemijahan Ikan Mas (Cyprinus Carpio)
Main Author: | Rumondang, Anne |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/159072/ |
Daftar Isi:
- Salah satu jenis komoditi ikan budidaya air tawar yang banyak diminati masyarakat Sumatera Utara adalah Ikan Mas (Cyprinus carpio) . Proses pemijahan Ikan Mas (C. carpio) dapat dilakukan secara alami maupun tradisional. Namun keberhasilan dari pemijahan ini masih cukup rendah, karena itu perlu dilakukan pemijahan secara buatan melalui aplikasi hormonal yaitu dengan menggunakan teknik hipofisasi tujuannya untuk mempercepat ovulasi dan pemijahan induk dan juga meningkatkan kuantitas benih Ikan Mas (C. carpio) . Salah satunya dengan menggunakan kelenjar hipofisa Katak Sawah ( Fejervarya cancrivora). Disamping mudah didapat, Katak Sawah ( F. cancrivora) juga merupakan hama dari telur dan larva ikan itu sendiri. Katak Sawah ( F. cancrivora) memiliki beberapa kelenjar endokrin yang menghasilkan sekresi intern desebut hormon, yang berfungsi mengatur atau mengontrol tugas-tugas tubuh, merangsang gonad untuk mempercepat ovulasi dan pemijahan, dan bersifat mengaktifkan jaringan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan kelenjar hipofisa Katak Sawah ( F. cancrivora) untuk mempercepat ovulasi dan pemijahan Ikan Mas ( C. carpio ) dan mendapatkan dosis penggunaan hipofisa Katak Sawah ( F. cancrivora) yang paling baik untuk mempercepat ovulasi dan pemijahan Ikan Mas ( C. carpio ). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan dimana untuk perlakuan PI (tanpa penggunaan kelenjar hipofisa Katak Sawah ( F. cancrivora) (kontrol), P2 (penggunaan kelenjar hipofisa katak sawah ( F. cancrivora) dengan dosis 0,3 ml/kg bobot ikan uji, P3 (penggunaan kelenjar hipofisa katak sawah ( F. cancrivora) dengan dosis 0,5 ml/kg bobot ikan uji, dan P4 (penggunaan kelenjar hipofisa katak sawah ( F. cancrivora) dengan dosis 0,7 ml/kg bobot ikan uji. Dosis yang paling efektif secara berturut-turut yang diperoleh selama penelitian adalah perlakuan P3 (dosis 0,5 ml/kg), hasilnya dapat meningkatkan estradiol-17ß (24393,74 ± 1009,69) pg/ml, waktu pemijahan (12,03 ± 0,44) jam, fekunditas (85.516 ± 2.110) butir, HR (72,21 ± 2,23) %, dan SR (82,37 ± 1,05) %. Diikuti perlakuan P4 (dosis 0,7 ml/kg), hasilnya dapat meningkatkan estradiol- 17ß (17373,59 ± 6206,94) pg/ml, waktu pemijahan (13,33 ± 0,18) jam, fekunditas (84.216 ± 1.136) butir, HR (71,39 ± 0,55) %, dan SR (81,31 ± 1,15) %. Disusul perlakuan P2 (dosis 0,3 ml/kg), hasilnya dapat meningkatkan estradiol-17ß (3899,77 ± 1822,14) pg/ml, waktu pemijahan (14,05 ± 0,70) jam, fekunditas (81.526 ± 1.246) butir, HR (68,36 ± 1,10) %, dan SR (79,67 ± 0,92) %. Dan terendah pada perlakuan P1 (dosis 0 ml/kg atau kontrol), hasilnya dapat meningkatkan estradiol-17ß (3615,89 ± 1752,20) pg/ml, waktu pemijahan (15,23 ± 1,04) jam, fekunditas (77.637 ± 1.264) butir, HR (65,41 ± 0,55) %, dan SR (77,46 ± 0,66) %.