Penampilan Kambing Peranakan Etawah Jantan terhadap Pemberian Kulit Kopi Terfermentasi sebagai Substitusi Leguminosa
Main Author: | Londra, IMade |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/159015/ |
Daftar Isi:
- Penelitian bertujuan untuk menguji pengaruh substitusi leguminosa gamal ( Gliricidia sepium ) dan kaliandra ( Calliandra calothyrsus ) dengan kulit kopi terfermentasi terhadap penampilan kambing peranakan etawah jantan. Penelitian lapangan dilaksanakan di Kelompok Ternak Mekar Sari, Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, dimulai dari bulan Agustus 2011 sampai dengan bulan Desember 2011. Ternak yang digunakan adalah Kambing Peranakan Etawah (PE) jantan sebanyak 16 ekor dengan rata-rata bobot awal 20 kg. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri atas 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan terdiri atas 4 kelompok sebagai ulangan. Perlakuan tersebut adalah substitusi leguminosa berupa gamal dan kaliandra) dengan kulit kopi terfermentasi pada tingkat yang berbeda yaitu : Perlakuan P1 = 100% leguminosa (gamal dan kaliandra dengan perbandingan 1 : 1), Perlakuan P2 = 70% leguminosa + 30% kulit kopi terfermentasi , Perlakuan P3 = 55% leguminosa + 45% Kulit kopi terfermentasi Perlakuan P4 = 40% leguminosa + 60% Kulit kopi terfermentasi. Kulit kopi difermentasi menggunakan jamur Aspergillus niger. Parameter yang diamati (1). Pertambahan bobot badan, (2). Konsumsi BK, BO, PK,SK, dan Energi Bruto, (3).Konversi Pakan, (4) Status fisiologi dan (5) analisis ekonomi . Data dianalisis dengan analisa sidik ragam menggunakan Program GenStat Release 12.2 dan analisis ekonomi menggunakan MBCR ( Marginal Benefit Cost Ratio ), Hasil penelitian menunjukan bahwa substitusi 60% kulit kopi terfermentasi menghasilkan konsumsi BK, BO, PK dan Energi Bruto paling rendah. Konsumsi tertinggi pada P1 (62,38 ; 57,43 ; 16,48 gram/kg BB 0,75 dan 263,10 Kkal/kg BB 0,75 . Konsumsi SK perlakuan P1 secara nyata lebih rendah dari perlakuan P2, P3 dan P4. SK terendah pada perlakuan P1 (14,84 gram/kg BB 0,75 ), sedangkan pertambahan bobot badan ternak kambing PE pada substitusi 60% kulit kopi terfermentasi paling rendah yaitu masing-masing perlakuan P1 = 88,93, perlakuan P2 = 100,00, P3 = 99,64 serta perlakuan P4 adalah 71,79 gram/ekor/hari. Sedangkan konversi pakan dan fisiologi ternak ( suhu tubuh dan denyut jantung) berpengaruh tidak nyata (P0,05). Pemberian kulit kopi terfermentasi masih dapat di kembangkan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pemberian kulit kopi terfermentasi sebanyak 30 % dan pemberian 70% leguminosa (P2) memberikan pertumbuhan dan nilai ekonomis paling baik terhadap kambing PE. Disarankan para peternak kambing PE di kawasan perkebunan dapat menggunakan kulit kopi terfermentasi sebanyak 30 % sebagai pengganti leguminosa (kaliandra dan gamal).