Pengaruh Kondisi Temperatur Mesophilic dan Thermophilic Anaerob Digester Kotoran Kuda terhadap Produksi Biogas
Main Author: | Darmanto, Ardyanto |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/158986/ |
Daftar Isi:
- Biogas memiliki kandungan energi yang tidak kalah dibandingkan dengan energi yang berasal dari minyak bumi, kotoran kuda dapat digunakan sebagai substrat untuk memproduksi biogas. Substrat dalam kotoran kuda mengandung bakteri pembentuk metan yang juga terdapat dalam tubuh hewan ruminansia. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi proses fermentasi untuk menghasilkan biogas dalam digester anaerob adalah temperatur. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah mencari karakterisasi produksi dan komposisi kandungan biogas dari kotoran kuda pada kondisi temperatur mesophilic dan rmophilic (Temperatur 35 o C dan 55 o C) yang dihasilkan dari masing–masing digester secara bersamaan dengan proses fermentasi selama 15 hari. Sistem yang digunakan untuk pembuatan biogas dalam penelitian ini adalah sistem batch /curah. Bahan campuran feses kuda dan air dengan perbandingan (1: 2). Digester dengan volume 30 liter (D: 300mm, L:420mm), yaitu 70% dari volume digester digunakan untuk substrat campuran kotoran kuda dan air, sedangkan sisanya (30%) sebagai ruang udara. Jumlah masukan slurri 21 kg (7 kg kotoran kuda dan 14 kg air). Sedangkan penambahan starter dicampurkan pada substrat untuk meningkatkan jumlah populasi bakteri fermentasi yaitu Greenphosko (GP7) sebanyak 10 gram. Hasil penelitian yang diperoleh pada kondisi rmophilic produksi biogas yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan produksi biogas pada kondisi mesophilic dan kondisi tanpa pemanasan. Produksi biogas optimum dari masing-masing digester dihasilkan pada hari ke 8 untuk kondisi rmophilic, hari ke 10 untuk kondisi mesophilic dan hari ke 11 untuk kondisi tanpa pemanasan. Hasil akhir produksi biogas tertinggi pada kondisi rmophilic (0,1411 kg). Sedangkan prosentase kandungan gas metana ( CH 4 ) tertinggi dihasilkan oleh digester kondisi rmophilic (59,8%).