Analisis Efisiensi Teknis dan Alokatif Usahatani Wortel (Daucus carota L) di Kecamatan Bumiaji Kota Batu

Main Author: Sholeh, MohammadShoimus
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/158963/
Daftar Isi:
  • Wortel merupakan tanaman sayuran yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Wortel sangat cocok dibudidayakan pada dataran tinggi atau perbukitan dengan kondisi tanah yang gembur dan subur, yang mana sesuai dengan keadaan lahan pertanian di Kecamatan Bumiaji yang berada pada dataran tinggi dan subur yaitu 1.000 - 1.700 m dpl dan sesuai dengan karakteristik tempat untuk budidaya tanaman sayur terutama wortel yaitu 1.200 - 1.500 m dpl. Penduduk di Kecamatan Bumiaji mayoritas bermata pencaharian sebagai petani, sehingga mereka mengandalkan hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhannya. Wortel merupakan tanaman yang banyak dibudidaya oleh petani karena biaya yang dibutuhkan terjangkau dari kalangan bawah ke atas. Kecamatan Bumiaji merupakan sentra penghasil wortel di Kota Batu karena memiliki produksi dan luas lahan terbesar dibandingkan dengan kecamatan lainnya dengan luas lahan 444,8 ha, produksi mencapai 6.733,5 ton dan produktivitas sebesar 15 ton/ha. Tanaman wortel yang baik dan dipelihara secara intensif dapat menghasilkan umbi antara 20 - 30 ton/ha (Hanum,2008). Maka dari itu petani masih dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman wortel dengan penggunaan segala faktor produksi yang efisien, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani. Permasalahan petani dalam usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji yaitu dalam mengelola usahatani tidak sesuai dengan pedoman budidaya dan dosis penggunaan faktor produksi. Petani yang memiliki modal akan berusaha mendapatkan produksi wortel yang besar dengan pengalokasian faktor produksi yang besar pula, sehingga menambah biaya yang dikeluarkan. Sedangkan petani yang keterbatasan modal akan cenderung meminimalkan penggunaan faktor produksi untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan dan hasilnya produksinya sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan faktor produksi tidak efisien. Menurut Soekartawi (2002), ilmu usahatani diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mengalokasikan sumberdaya secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Tujuan penelitian yaitu: (1) untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi wortel, (2) menganalisis tingkat efisiensi teknis dan alokatif (3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi inefisiensi teknis dan (4) menganalisis pendapatan usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Dengan penggunaan faktor produksi yang efisiesn diharapkan dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani wortel. Analisis yang digunakan yaitu fungsi produksi stichastic frontier. Hasil yang diperoleh yaitu: 1. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata dan positif terhadap produksi usahatani wortel adalah benih, pestisida dan tenaga kerja. Sementara itu, faktor penggunaan pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap produksi wortel. 2. Tingkat efisiensi teknik usahatani wortel terendah di daerah penelitian yaitu sebesar 0,62 dan tingkat efisiensi tertinggi dari yaitu sebesar 0,97. Rata-rata petani responden memiliki tingkat efisiensi teknis sebesar 0,87 yang berarti rata-rata petani sudah mencapai produksi 87% dari potensial produksi wortel. NPMx/Px untuk penggunaan benih 1, sehingga alokasi penggunaan benih di daerah penelitian belum efisien. NPMx/Px untuk alokasi penggunaan pestisida 1, sehingga penggunaan pestisida di daerah penelitian tidak efisien. NPMx/Px untuk penggunaan tenaga kerja 1, sehingga alokasi penggunaan tenaga kerja di daerah penelitian belum efisien. 3. Faktor umur dan luas lahan yang dikuasai berpengaruh positif terhadap efek inefisiensi. Faktor dummy kelompok tani dan dummy status kepemilikan lahan berpengaruh negatif terhadap efek inefisiensi teknis dalam berusahatani wortel. Sedangkan faktor pendidikan dan jumlah tenaga kerja tidak berpengaruh nyata. 4.