Analisis Supply Chain dan Efisiensi Pemasaran Gula Siwalan (Studi Kasus di Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep)
Main Author: | Sustiyana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/158935/ |
Daftar Isi:
- Gula siwalan, kelapa, maupun aren berpotensi menjadi salah satu produk substitusi gula pasir sehingga dapat menekan ketergantungan pada impor gula walaupun mempunyai karakteristik maupun cita rasa yang berbeda. Dengan berkembangnya kebutuhan konsumen saat ini, pemanfaatan gula tersebut semakin meluas bahkan sangat prospektif sebagai komoditas ekspor. Berbagai macam produk siwalan dapat memberi peluang usaha sehingga pengembangan dan pemanfaatannya secara langsung dapat meningkatkan pendapatan petani. Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Belum diketahuinya kondisi rantai pasok gula siwalan di Kabupaten Sumenep. (2) Belum diketahuinya kinerja rantai pasok gula siwalan di Kabupaten Sumenep jika ditinjau dari Supply Chain Operations Reference (SCOR). (3) Belum diketahuinya tingkat efisiensi pada rantai pasok gula siwalan di Kabupaten Sumenep. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Menganalisis kondisi rantai pasokan gula siwalan di Kabupaten Sumenep, 2) Menganalisis kinerja rantai pasok gula siwalan di Kabupaten Sumenep dengan pendekatan Supply Chain Operations Reference (SCOR), danan 3) Menganalisis efisiensi pemasaran pada rantai pasok gula siwalan di Kabupaten Sumenep. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive di Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep berdasarkan pertimbangan bahwa kecamatan tersebut merupakan daerah sentra penghasil gula siwalan yang memiliki luas wilayah tanam siwalan terbesar di Kabupaten Sumenep. Penentuan sampel petani yang dijadikan responden menggunakan metode multiple stage sampling dan rumus slovin sehingga didapat jumlah responden petani sebanyak 16 orang. Sedangkan untuk responden lembaga pemasaran menggunakan metode snowball sampling hingga didapat total responden sebanyak 40 orang. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif pada kondisi rantai pasok gula siwalan dengan pendekatan 3 aliran dalam rantai pasok yaitu aliran barang, aliran informasi, dan aliran uang dengan ditambah evaluasi menurut pendapat responden yang merupakan pihak yang berperan dalan rantai pasok gula siwalan tersebut. Untuk menjawab tujuan ketiga dalam penelitian, maka digunakan pendekatan supply chain operations reference (SCOR) pada metode analytic hierarchy process (AHP) dengan software expert choice 2000 . Selain itu, pada efisiensi pemasaran menggunakan analisis kuantitatif yang terdiri dari perhitungan margin pemasaran, farmer`s share , rasio keuntungan terhadap biaya, dan indeks efisiensi pemasaran berdasarkan metode acharya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi rantai pasok gula siwalan di daerah penelitian termasuk dalam kategori baik. Hal ini ditunjukkan dengan persentase evaluasi dari responden mengenai 3 aliran dalam rantai pasok yaitu aliran barang, aliran informasi, dan aliran uang. Pada aliran barang, margin terbesar terdapat pada saluran pemasaran 1 dan sebaran volume gula siwalan yang dihasilkan petani didominasi oleh pedagang pengumpul dengan nilai sebesar 87 persen. Sebanyak 47 persen responden menyebutkan bahwa kualitas gula siwalan yang diperdagangkan cukup sesuai dengan harapan, 40 persen responden menyebutkan kesesuaian kuantitas kurang sesuai dan cukup sesuai dengan harapan, dan sebanyak 48 persen menyebutkan bahwa pengiriman atau penyediaan barang sudah tepat. Pada aliran informasi, sebanyak 43 persen responden menyebutkan bahwa informasi yang diterima cukup akurat, 58 persen responden menyebutkan transparansi informasi hanya untuk informasi tertentu saja, dan 55 persen frekuensi informasi terjadi secara kontinu. Sedangkan pada aliran uang: sebanyak 50 persen responden menyebutkan bahwa harga yang diperoleh masih kurang dari harapan, 65 persen responden menyebutkan bahwa cukup puas terhadap sistem pembayaran yang berlaku, dan sebanyak 48 persen responden menyebutkan bahwa pembayaran cukup tepat waktu dan tepat jumlah. Berdasarkan hasil SCOR pada struktur hierarki peningkatan kinerja rantai pasok gula siwalan di Kabupaten Sumenep didapat hasil pada kategori proses yaitu perencanaan (0,231), proses pengadaan (0,362), proses produksi (0,095), proses pengiriman (0,220), dan proses pengembalian (0,092). Pada kategori atribut kinerja didapat hasil reliabilitas (0,286), responsivitas (0,131), fleksibilitas (0,188), biaya (0,283), dan aset (0,114). Sedangkan pada ketegori indikator kinerja didapat hasil antara lain pemenuhan pesanan sempurna (0,161), waktu pemenuhan pesanan sempurna (0,094), kualitas produk (0,098), biaya total rantai pasok (0,304), dan siklus cash to cash (0,343). Kelima saluran dalam rantai pasok gula siwalan ini tergolong sangat efisien, setiap anggota rantai pasok mendapatkan keuntungan yang lebih besar daripada biayanya. Secara umum nilai farmer`s share pada kelima saluran pemasaran tersebut sudah bagus yaitu di atas 80 persen. Nilai rasio keuntungan terhadap biaya tertinggi dimiliki oleh saluran 2 yaitu sebesar 2,36. Berdasarkan metode acharya, saluran 1 memiliki nilai indeks efisiensi pemasaran terendah yaitu sebesar 4,5, sedangkan saluran 3 merupakan nilai indeks efisiensi pemasaran tertinggi dengan nilai 95,65. Kelemahannya adalah saluran 3 ini tidak bisa diaplikasikan oleh semua jenis konsumen, karena kuantitas yang bisa diperjual belikan terbatas (sedikit).