Pengaruh Tingkat Penerapan Usahatani Konservasi terhadap Produktivitas dan Pendapatan Usahatani Wortel (Daucus carota L) (Studi Kasus di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu)
Main Author: | Sulistyono, Aris |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/158903/ |
Daftar Isi:
- Mayoritas petani di Kecamatan Bumiaji menggunakan lahan miring sebagai usahatani tanaman semusim. Tanaman semusim seperti sayuran banyak dibudidayakan pada dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 800 m dpl. Tanaman sayuran ditanam pada kemiringan lahan dari golongan berombak sampai cukup curam (Widianto, et al , 2008). Wortel merupakan salah satu tanaman semusim yang berpotensial dibudidayakan di Kecamatan Bumiaji. Wortel merupakan tanaman sayuran yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Dari segi pengelolaan, keuntungan bertanam wortel adalah kemudahan dalam budidaya. Tanaman wortel tergolong tanaman yang perawatannya cukup mudah. Resiko bertanam wortel umumnya lebih sedikit bila dibandingkan dengan tanaman sayuran lainnya. Disamping itu, wortel sangat cocok dibudidayakan pada dataran tinggi atau perbukitan dengan kondisi tanah yang gembur dan subur. Hal tersebut sangat sesuai dengan keadaan lahan pertanian Kecamatan Bumiaji yang berada pada dataran tinggi dan subur. Dalam melakukan usahatani tanaman wortel di Kecamatan Bumiaji diperlukan penerapan usahatani konservasi. Hal tersebut dikarenakan lahan yang miring jika digunakan dalam usahatani tanaman musiman akan mudah mengalami erosi. Usahatani konservasi merupakan suatu teknologi yang bertujuan untuk mengatasi masalah kerusakan lingkungan dan agroekosistem. Usahatani konservasi dapat mencegah terjadinya erosi berlebihan pada lahan pertanian yang miring dan menjaga kesuburan lahan sehingga menjaga sumberdaya lahan dan kelestarian lingkungan. Permasalahannya petani dalam usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji belum sepenuhnya menerapkan usahatani konservasi dengan baik. Padahal penerapan usahatani konservasi dapat meningkatkan produksi dan produktivitas lahan usahatani yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan petani. Meskipun petani menginginkan produktivitas dan pendapatan tinggi yang berkelanjutan dalam usahatani wortel, tetapi petani belum sepenuhnya percaya bahwa penerapan usahatani konservasi dapat meningkatkan produktivitas tanaman wortel. Petani akan mudah menerapkan usahatani konservasi jika sudah mengetahui hasil dan manfaatnya terlebih dahulu. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang pengaruh tingkat penerapan usahatani konservasi terhadap produktivitas dan pendapatan usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap tingkat penerapan usahatani konservasi, (2) Menganalisis pengaruh tingkat penerapan usahatani konservasi terhadap produktivitas usahatani wortel, dan (3) Menganalisis pengaruh tingkat penerapan usahatani konservasi terhadap pendapatan usahatani wortel. Metode Analisis persamaan tingkat penerapan usahatani konservasi, produktivitas usahatani wortel, dan pendapatan usahatani wortel dilakukan dengan mengidentifikasi ke dalam suatu model persamaan simultan . Hasil yang diperoleh yaitu: (1) Faktor-faktor tingkat penerapan usahatani konservasi (umur petani, jumlah anggota keluarga, luas lahan, kemiringan lahan, dan pengetahuan usahatani konservasi lahan) yang berpengaruh nyata terhadap tingkat penerapan usahatani konservasi pada tanaman wortel adalah kemiringan lahan dan pengetahuan usahatani konservasi lahan. Kemiringan lahan dan pengetahuan usahatani konservasi lahan berpengaruh positif terhadap tingkat penerapan usahatani konservasi. (2) Tingkat penerapan usahatani konservasi berpengaruh nyata positif terhadap produktivitas usahatani wortel dengan nilai koefisien regresi sebesar 452,314 (pada tingkat kepercayaan 95%). Nilai koefisien sebesar 452,314 menunjukkan bahwa peningkatan 1 tingkat penerapan usahatani konservasi akan dapat meningkatkan produktivitas wortel sebesar 425,314 kg dalam usahatani wortel per hektar. Faktor-faktor lain yang berpengaruh nyata terhadap produktivitas wortel adalah penggunaan tenaga kerja dan benih. Penggunaan tenaga kerja dan benih berpengaruh positif terhadap produktivitas wortel. (3) Tingkat penerapan usahatani konservasi pada tanaman wortel tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani wortel. Faktor-faktor lain yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani wortel adalah penerimaan, biaya pupuk, biaya tenaga kerja dan biaya pestisida. Tingkat penerapan usahatani konservasi pada tanaman wortel tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani wortel. Saran yang bisa diberikan dari hasil penelitian adalah (1) Petani wortel dianjurkan untuk menerapkan usahatani konservasi pada lahan yang miring untuk mengurangi besarnya erosi pada saat terjadi hujan sehingga kelestarian sumberdaya lahan akan tetap terjaga. Dengan tingkat penerapan usahatani konservasi yang lebih baik dapat meningkatkan produktivitas wortel dan mengurangi penggunaan pupuk dalam usahatani wortel per hertarnya. (2) Adanya bentuk perhatian khusus kepada masyarakat petani wortel dari instansi pemerintahan terkait di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu demi kepentingan masyarakat luas dan ketahanan ekologi Kota Batu. Seperti penyuluhan usahatani konservasi dan meningkatkan kesadaran akan bahaya budidaya di lahan miring.