Studi Penilaian Kondisi DAS dan Implikasinya terhadap Fluktuasi Debit Sungai (Studi Kasus pada Sub DAS Jangkok Pulau Lombok)

Main Author: Itratip
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/158861/
Daftar Isi:
  • Dua dekade terakhir telah terjadi perubahan sebagian kawasan hutan menjadi kebun di bagian hulu sub DAS Jangkok. Perubahan tataguna lahan yang terjadi di kawasan tersebut akan berpengaruh terhadap koefesien limpasan, erosi, dan fluktuasi debit sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi bagian hulu sub DAS Jangkok ditinjau dari perubahan tataguna lahan, erosi, dan limpasan permukaan serta pengaruhnya terhadap fluktuasi debit sungai. Metodelogi yang digunakan adalah model digital AVSWAT 2000 dan analisis statistik pengukuran dispersi deviasi rata-rata (MD). Model AVSWAT 2000 digunakan untuk menganalisis erosi dan limpasan permukaan yang terjadi di daerah tersebut. Sedangkan analisis terhadap fluktuasi debit menggunakan rumus statistik deviasai rata-rata (MD) dan nilai KRS (Qmaks/Qmin). Kondisi hulu sub DAS Jangkok akibat perubahan kawasan hutan menjadi kebun dari tahun 1995-2010 seluas 17.32 % masih dalam kualitas baik. Peniliain ini berdasarkan parameter yaitu; (1) Angka koefisien C = 0.16. Artinya 16% curah hujan menjadi limpasan permukaan dan sebesar 84% akan terinfiltrasi mengisi air tanah. Dan (2) Laju erosi potensial rata-rata rendah sekitar 5.75 ton/ha/tahun. Dengan batas toleransi erosi yang diperbolehkan sebesar 9.6 ton/ha/tahun, maka diperoleh indeks bahaya erosinya = 0.59 1 (kategori rendah). Perubahan tataguna lahan bagian hulu sub DAS Jangkok, secara umum tidak berimplikasi signifikan terhadap fluktuasi debit sungai. Hal ini dapat diketahui dari nilai koefisien regim sungai (KRS) dan deviasi rata-rata (MD) debit sungai tahunan. Pada periode tahun 1992-1996 diperoleh nilia KRS (1.67) dan MD (0.21 m 3 /det). Pada periode tahun 1997-2003 menujukkan nilai KRS (2.47) dan MD (0.35 m 3 /det). Sedangkan tahun 2004-2010 diperoleh nilai KRS (2.0) dan MD (0.25) m 3 /det. Namun demikian, dari data yang ada menunjukkan terjadi penurunan debit sungai sebesar 0.03 m 3 /det pertahunnya, curah hujan sebesar 14.64 mm/tahun dan hari hujan sebanyak 10 hari dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.